REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ambruknya jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah membuat jalur mudik wilayah tengah dan Selatan DI Yogyakarta (DIY) meningkat tajam. Bahkan berdasarkan Direktorat Lalullntas Polda DIY, kenaikan trafik lalulintas dari arah Purworejo ke DIY nak 30 persen.
Direktur Lalulintas Polda DIY Kombes Pol Nasri Wiharto mengatakan, kenaikan trafik lalu lintas ke arah DIY di jalur tengah terjadi sejak Sabtu (19/7) lalu. Selain antrean kendaraan di jalur tersebut juga semakin panjang.
"Justru sebagian besar adalah kendaraan angkutan berat seperti truk dan kontainer," katanya usai rapat koordinasi kesiapan lebaran di kantor Gubernur DIY di kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (21/7).
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan DIY, Budiantono mengatakan, ambruknya jembatan Comal di Pemalang mulai terasa dampaknya bagi arus lalu lintas di DIY sejak Sabtu pekan lalu. Peningkatan kendaraan yang cukup signifikan menurutnya adalah kendaraan berat.
"Kita sudah periksa Alat Pengatur Lalulntas (APILL) di jalur utama Purworejo-DIY. Dan sudah kita lakukan perubahan timer pengaturan kita tambah lima detik untuk menghindari kemacetan," katanya.
Selain itu kata dia, untuk angkutan berat yang melintasi wilayah DIY mulai, Selasa (22/7), dari arah Timur dan Barat tidak boleh melewati ring road Utara. Kendaraan berat tersebut harus melewati Ring Road Selatan dan Ring Road Barat.
"Kendaraan dari arah Barat mau ke Magelang atau Solo di arahkan melewati ringroad Barat dan Selatan, begituupula dari arah Timur harus melewati ringroad Selatan dan Barat," katanya.
Diakuinya, kepadatan arus lalullintas di DIY akan mencapai puncaknya pada puncak arus mudik Lebaran yang diperkirakan terjadi pada tanggal 25 Juli Malam dan 26 Juli Pagi hingga siang. Dan akan terulang pada puncak arus balik yaitu tanggal 2 dan 3 Agustus mendatang.
Tahun ini jumlah pemudik yang datang ke DIY diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. 80 persen dari jumlah pemudik ini berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Jumlah pemudik ini yang menggunakan Roda empat diprediksikan sebanyak 1.295.000 orang, menggunakan roda dua sebanyak 2.527.000 orang, menggunakan armada angkutan udara sebanyak 1.314.000 orang, menggunakan jasa kereta api sebanyak 1.600.000 orang dan Bus sebanyak 1.120.000 orang.