Ini Solusi Perbaikan Jembatan Comal

Rep: c85/ Red: Agung Sasongko

Senin 21 Jul 2014 13:46 WIB

  Fokus Pengerjaan Jembatan Darurat. Petugas bersama aparat TNI bersama mengrjakan pembangunan jembatan darurat pascaamblesnya Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Senin (21/7). Jembatan darurat ini diupayakan bisa dilalui pemudik pada H-3 atau Kamis (24 Foto: Republika/Wihdan Hidayat Fokus Pengerjaan Jembatan Darurat. Petugas bersama aparat TNI bersama mengrjakan pembangunan jembatan darurat pascaamblesnya Jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Senin (21/7). Jembatan darurat ini diupayakan bisa dilalui pemudik pada H-3 atau Kamis (24

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG -- Jembatan Comal yang roboh Jumat (18/7) dini hari lalu sempat melumpuhkan aktivitas ekonomi warga. Akses dari dan menuju Pemalang, Jawa Tengah praktis tertutup. Sampai hari Senin (21/7) ini, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Bina Marga terus mengebut perbaikan jembatan Comal.

Untuk memercepat perbaikan jembatan penghubung Pekalongan dan Pemalang ini, Bina Marga menerapkan sistem jembatan darurat untuk melayani para pemudik yang segera melintasi jalur ini. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balai Besar Wilayah IV Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Edi Rahardian kepada Republika, Senin (21/7).

"Kami gabungkan dua metode, yaitu dengan armco dan tiang pancang," ujar Edi. Armco adalah gorong-gorong raksasa yang ditanamkan di ujung jembatan, untuk mengurangi beban dari jembatan. "Armco kan tengahnya berlubang, jadi bisa meredam kelebihan tekanan," tambahnya.

Sedangkan tiang pancang dipasangkan di masing-masing sudut jembatan untuk "mengikat" armco yang terpasang agar tidak geser. Selain itu tiang pancang juga berfungsi menjaga jembatan agar stabil, terlebih saat dilewati kendaraan.

Meskipun jembatan Comal dapat segera dilalui kendaraan, namun pihak Bina Marga melarang kendaraan berat untuk melewatinya. Hal ini dikarenakan jembatan darurat hanya mampu menahan beban seberat 10 ton.

"Kami sudah peringatkan truk untuk tidak lewat. Kendaraan lebih dari itu (10 ton), tidak diperbolehkan. Sistem jembatan hanya mampu untuk beban sekian," ujar Ya'roof Sulaiman selaku ketua PPK wilayah Tegal-Pemalang-Pekalongan saat ditemui di tempat terpisah.