REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG - Ratusan kendaraan besar angkutan barang terpaksa terparkir di sepanjang jalan memasuki pertigaan Comal-Pemalang lantaran tidak bisa melanjutkan perjalanan. Truk-truk bermuatan barang ini telah terparkir sejak Jumat (18/7) dini hari lalu lantaran Jembatan Comal Besar ambruk sehingga mustahil dilalui.
Kendaraan kecil dialihkan menuju Ujunggede-Kemuning-Bodeh-Comal menuju ke Semarang. Sedang kendaraan besar dialihkan melewati jalur tengah dan selatan melalui Brebes dan Tegal. Namun, para pengemudi truk besar menolak untuk berputar arah lantaran alasan ekonomis.
"Nanti kalau kita mutar balik, jaraknya jauh sekali. Solar lagi nanti. Uang siapa?" ujar Riyanto salah satu pengemudi truk yang juga tertahan di Pelamalang sejak Jumat dini hari.
Para pengemudi truk mengeluhkan nasib mereka yang kurang diperhatikan oleh pemerintah. Mereka menuntut dibukanya jalur Comal bagi kendaraan berat.
"Yang mau berlebaran bukan cuma mereka yang pake mobil. Kami ini sopir truk juga mau lebaran," ujar Dani Edo, sopir truk lainnya kepada Republika, Senin (21/7).
Mereka bahkan mengancam akan melakukan aksi demo bila jalur Comal tak kunjung dapat dilalui untuk mereka. "Kami akan demo," ujar Dani.
Ditemui di lokasi pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Comal, Ketua PPK Bagian Tegal-Pemalang-Pekalongan, Ya'foor Sulaiman mengungkapkan truk besar telah diperintahkan untuk tidak melalui jalur ini selama jembatan darurat digunakan.
"Jembatan darurat nantinya hanya bisa menahan beban sampai 10 ton," ujarnya saat memimpin perbaikan jembatan.
Jembatan Comal ditargetkan akan dapat dilalui kendaraan pemudik pada Kamis (24/7) mendatang.