Jembatan Comal Amblas, KA Kaligung Dipilih Pemudik

Red: Agung Sasongko

Ahad 20 Jul 2014 23:09 WIB

  Pekerja bersiap mengerjakan lanjutan perbaikan jembatan sementara Kali Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Ahad (20/7).  (Republika/Wihdan) Pekerja bersiap mengerjakan lanjutan perbaikan jembatan sementara Kali Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Ahad (20/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tingkat keterisian penumpang atau okupansi Kereta Api (KA) Kaligung Mas jurusan Semarang-Tegal PP melonjak terpengaruh limpahan pemudik akibat amblesnya Jembatan Comal. "Dampak langsung limpahan pemudik akibat amblesnya Jembatan Comal justru ke KA-KA lokal, khususnya KA Kaligung Mas," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Suprapto di Semarang, Ahad (20/7).

Ia menyebutkan setidaknya ada peningkatan sekitar 1.500 penumpang/hari untuk KA Kaligung Mas yang terpantau sejak Sabtu (19/7) yang diperkirakan limpahan pemudik dampak Jembatan Comal yang ambles. Biasanya, kata dia, KA Kaligung Mas hanya mengangkut antara 2.000-2.500 penumpang/hari dengan empat kali perjalanan pulang pergi (PP), atau berarti delapan kali perjalanan antara Semarang-Tegal.

"Sejak Sabtu (19/7), KA Kaligung Mas bisa mengangkut sekitar 3.500-4.000 penumpang/hari yang menunjukkan adanya peningkatan, khususnya untuk perjalanan dari Tegal ke Semarang," katanya.

Bahkan, kata dia, rangkaian KA Kaligung Mas ditambah satu gerbong sejak Jumat (18/7) lalu, dari semula membawa lima gerbong menjadi enam gerbong ekonomi AC, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. "Memang, penambahan kapasitas KA Kaligung Mas ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang diperkirakan terjadi pascapenutupan Jembatan Comal, sekaligus persiapan angkutan Lebaran," katanya.

Lonjakan penumpang sejak dua hari terakhir terjadi pula pada KA Pekalongan Ekspres jurusan Semarang-Pekalongan PP, kata dia, dimungkinkan terjadi seiring ditutupnya Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah. "Kami mencatat lonjakan penumpang terjadi juga pada KA Pekalongan Ekspres sejak Sabtu (19/7), sekitar 20-25 persen. Kalau dikaitkan limpahan pemudik bisa saja. Soalnya ini KA baru," katanya.

Sementara untuk KA Kamandaka jurusan Semarang-Purwokerto PP yang termasuk juga KA baru, kata dia, secara statistik memang selalu penuh pada akhir pekan sehingga belum bisa dikatakan terpengaruh. Menurut dia, dampak dari penutupan Jembatan Comal akibat ambles secara langsung hanya terjadi pada KA lokal, khususnya KA Kaligung Mas, sementara KA-KA jarak jauh dan menengah tidak terpengaruh.

"Untuk KA-KA jarak jauh dan menengah menuju Jateng dan Jawa Timur memang sudah penuh dari Jakarta. Okupansinya antara 95-100 persen. Jadi, bisa dikatakan tidak terpengaruh limpahan pemudik," kata Suprapto.

Terpopuler