REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Banyak keluarga Muslim Melayu di Singapura, menekuni bisnis jasa pengiriman makanan berbuka puasa ke rumah-rumah, selama Ramadhan. Pemerintah mengatakan, di bulan puasa, kegiatan bisnis memang meningkat antara 60 sampai 100 persen.
Peningkatan bisnis juga didorong oleh maraknya media sosial, sebab melalui media itu, berbagai barang dan jasa dipublikasikan. Dapur Ummi Abdullah Catering sudah cukup lama menawarkan layanan pengiriman makanan berbuka ke rumah. Tepatnya sudah dua tahun, sejak 2012.
Pada tahun pertama, saat memulai bisnis, 300 pesanan diterima setiap hari. Tahun ini, jumlah meningkat hingga 70 persen dari tahun awal, tepatnya sampai 00 pesanan per hari. Makanan yang diantar, dijamin tak akan basi, karena baru dimasak setiap hari, di dapur pusat, di Sembawang.
"Saya menerima permintaan dahulu sebelumnya. Misalnya dua sampai tiga bulan sebeum Ramadhan, sehingga saya bisa mencari pekerja lebih banyak. Dengan waktu lama itu, saya juga punya waktu untuk mendiskusikan dengan pemasok bahan, tentang jumlah yang saya butuhkan," kata Sa'ada Jan Khan, pemilik Dapur Ummi Abdullah Catering.
Ketika ia meluncurkan menu Ramadan di halaman Facebooknya pada awal April, semuanya laris terpesan hanya dalam waktu tiga jam. Kebanyakan pelanggannya, terdiri dari keluarga kecil dan pasangan suami istri yang bekerja, sehingga tak sempat memaksa. Hampir seluruh pembeli, Sa'adah dapatkan melalui Facebook.
Bisnis serupa juga dibuat oleh Norhafeeza Yusof. Toko bernama Sweet Tooth miliknya, khusus menyediakan hidangan penutup.
Setiap akhir pekan Ramadhan, toko tersebut menerima sampai 60 pesanan, jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan bulan lainnya. "Kami mencoba sebaik mungkin, untuk selalu menciptakan kue segar, churros, dan sandwich. Staf saya dangat membantu dan bekerja bersama-sama," ujar Norhafeeza.
Ia membagi menu makanannya ke media sosial Instagramnya, sekitar tiga jam sebelum waktu berbuka puasa. Dengan begitu, para konsumen dapat langsung memilih kue favoritnya.