Bagaimana Muslim di Skandinavia Berpuasa Saat Matahari tak Terbenam?

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan

Sabtu 19 Jul 2014 02:45 WIB

Islam di Norwegia Foto: Youtube Islam di Norwegia

REPUBLIKA.CO.ID, SKANDINAVIA-- Ramadhan selalu menjadi bulan yang paling ditunggu masyarakat Muslim di seluruh dunia. Pada bulan tersebut, umat Islam diwajibkan berpuasa, kecuali dalam keadaan tertentu yang diperbolehkan, seperti sakit, dalam perjalanan, serta lainnya.

Melansir World Bulletin, selama puasa, muslim menahan lapar dan dahaga sejak awal fajar sampai matahari terbenam. Sayangnya di Skandinavia bagian utara, matahari tak diatur di musim panas, sehingga Muslim di sana harus mencari cara lain untuk berpuasa.

Sekitar 700 Muslim di kota Arktik dari Swedia tak memiliki lembaga keagamaan setempat, yang dapat menentukan peraturan yang mereka butuhkan. Maka dari itu, beberapa orang memilih berpuasa sesuai dengan waktu di Mekah, cara itu mereka anggap sebagai solusi alternatif, agar tetap lancar puasa.

Matahari di daerah Stockholm di Skandinavia utara memang berbeda dibandingkan tempat lainnya. Matahari di sana terbenam beberapa jam, sebelum terbit kembali.

Sebaliknya, saat musim dingin, sekitar dua minggu matahari tak naik. Kondisi itu, tak hanya mempengaruhi puasa, tetapi juga waktu shalat. Dalam Islam, shalat sehari lima waktu tergantung pada posisi matahari, namun bila keadaannya begitu, akan sulit menentukan waktu shalat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, umat Muslim di Stockholm mengikuti waktu sholat di lokasi terdekat. Dengan begitu, mereka tetap bisa mengetahui waktu shalat.

Terpopuler