14 Juta Pemudik Diperkirakan Lewati Jalur Jabar

Red: Yudha Manggala P Putra

Jumat 18 Jul 2014 11:40 WIB

Pemudik sepeda motor. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Pemudik sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Mochamad Iriawan memprediksi jumlah pemudik Idul Fitri 2014 yang akan melewati jalur Jawa Barat mencapai 14 juta orang atau meningkat sekitar 12 persen dibandikan tahun 2013.

"Tahun lalu jumlah pemudik yang melewati jalur mudik di Jabar, baik Jalur Pantura, tengah, alternatif maupun selatan jumlahnya mencapai 12 juta pemudik dan untuk tahun ini diperkirakan akan ada peningkatan sekitar 12 persen atau menjadi 14 juta pemudik," kata dia saat kunjungan kerja di Sukabumi.

Menurut Iriawan, diprediksi mayoritas pemudik akan melewati Jalur Pantura atau sekitar 72 persennya, selain itu jika terjadi kemacetan panjang maka tidak menutup kemungkinan arus mudik akan dialihkan ke selatan dan jalur alternatif mudik lainnya seperti melalui Sukabumi.

Selain itu, pada tahun ini diperkirakan mayoritas pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi sehingga pihaknya juga langsung melakukan pemetaan terhadap daerah rawan kemacetan seperti di wilayah Cikopo yang dipastikan akan terjadi penumpukan kendaraan.

"Kami memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Idul Fitri atau pada 25 Juli, karena hari liburnya sama-sama akan terjadi pada tanggal itu jadi pada H-3 tersebut para pemudik akan bersama-sama keluar dari Jakarta untuk menuju Jabar dan Jawa Tengah untuk melakukan mudik," tambahnya.

Ia mengatakan untuk memecah kemacetan itu pihaknya akan membagi arus lalu lintas yang menuju Jabar dan Jateng, selain itu pihaknya juga sudah menerjunkan ribuan anggotanya untuk mengurai kemacetan yang dibantu dari berbagai pihak seperti dari pemerintah setempat, relawan, pramuka maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.

Di sisi lain, untuk mengamankan para pemudik dari tindakan kejahatan pihaknya juga sudah menyiagakan anggotanya yang di tempatkan di daerah-daerah rawan tindak kejahatan seperti "bajing loncat, gembos ban, perampokan dan lain-lain. Bahkan, pihaknya tidak segan melakukan tindakan tegas seperti tembak di tempat jika pelaku kejahatan sudah membahayakan orang lain.

"Kami juga menempatkan anggota bersenjata lengkap di beberapa titik yang merupakan daerah rawan tindak kejahatan, namun demikian kami juga mengimbau kepada para pemudik agar tidak membawa barang bawaan apalagi perhiasan yang mencolok saat bepergian mudik," kata Iriawan.

Terpopuler