Jakarta Islamic Center Gelar Jambore Ramadhan Anak

Red: Nidia Zuraya

Jumat 18 Jul 2014 09:42 WIB

 Umat muslim menjalankan salat Tarawih pertama Ramadhan 1435 Hijriyah di Masjid Jakarta Islamic Center, Jakarta, Sabtu (28/6). (Republika/Adhi Wicaksono) Umat muslim menjalankan salat Tarawih pertama Ramadhan 1435 Hijriyah di Masjid Jakarta Islamic Center, Jakarta, Sabtu (28/6). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Islamic Center (JIC) akan mengadakan Jambore Ramadhan Ceria untuk anak berusia 10-15 tahun pada 19 Juli hingga 20 Juli?2014 dalam upaya peningkatan iman dan taqwa generasi muda. "Jambore ini juga akan melatih rasa kebersamaan, kedisiplinan dan kemandirian," kata Ketua Pelaksana Jambore Ramadhan JIC 1435 Hijriah, Siti Nur Nafiatun Aliyah di Jakarta, Jumat (18/7).

Jambore Ramadhan adalah kegiatan pesantren kilat yang diadakan setiap tahun pada bulan Ramadhan di dalam naungan takmir masjid Jakarta Islamic Center. Ia mengatakan tema tahun ini adalah "Aku Berkarakter Muslim", yang artinya santri bangga dengan ke-Islamanya dan dapat membawa kebaikan kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Target Jakarta Islamic Center tahun ini adalah 200 peserta yang berasal dari sekolah-sekolah maupun umum, di mana 10 santri akan dibimbing oleh satu orang mentor. "Mentor akan mengawasi peserta di dalam dan di luar ruangan selama acara berlangsung," tuturnya.

Siti menjelaskan beberapa materi yang akan peserta terima dalam jambore ini, yakni pendidikan karakter yang bertujuan meningkatkan keyakinan, prinsip dan nilai-nilai Ketuhanan serta mampu menghayati kebesaran Allah SWT agar dapat meningkatkan kesucian diri, kesabaran, keikhlasan dan rasa syukur atas kehidupan yang dijalani.

Ia mengatakan, jambore ini akan diisi juga dengan kegiatan tadarus Alquran yang dilaksanakan pada pagi dan malam di sela-sela kegiatan santri. "Agar santri tak jenuh maka akan ada permainan islami yang mengisi waktu senggang mereka," tambahnya.

Selain pendidikan keagamaan, peserta juga akan diajarkan cara membatik dengan canting, sekaligus untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Islam lokal, ujar Siti. "Batik yang dibuat adalah batik Betawi Islami. Dengan membatik diharapkan santri dapat melatih kesabaran dan ketelitian," ucapnya.

Ia berharap selama santri berada jauh dari orangtua, akan terbentuk kedisiplinan dan rasa kebersamaan pada setiap peserta. Ia mengatakan, Jakarta Islamic Center mengupayakan terciptanya suasana? nyaman bagi santri dalam menjalankan kegiatan ini, agar mereka merasa betah dan tidak merasa asing saat mengikuti jambore ini.

Terpopuler