REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang karyawan Muslim Tesco, supermarket internasional yang berkantor pusat di Inggris menolak untuk melayani pembelian babi dan anggur selama Ramadhan. Seorang pelanggan, Julie Cottle melaporkan ketika ia ingin membayar ke kasir, karyawan tersebut menolak menyentuh barang haram tersebut.
Kasir Muslim itu tidak ingin menyentuh barang-barang tersebut (daging babi dan anggur) karena dilarang oleh Islam. Dia mengatakan kepada pelanggannya untuk membungkus belanjaannya itu sendiri. "Aku tahu dia memiliki keyakinan. Aku sendiri seorang Kristen. Namun, dia harusnya mampu melakukan tugasnya dengan baik. Aku benci dia. Jika dia menolak melakukan pekerjaannya, tak seharusnya dia berada di sana," ujar Cottle, dilansir dari Daily Mail, Kamis (17/7).
Perwakilan Tesco kemudian minta maaf atas insiden di toko yang berlokasi di timur laut London itu mengatakan telah menegur pekerjanya. Menurutnya, Tesco tidak memiliki kebijakan tertentu tentang ini dan lebih memilih menggunakan pendekatan pragmatis jika pekerja Muslim mereka diminta melakukan hal yang dilarang agamanya.
"Kami meminta maaf kepada pelanggan kami atas ketidaknyamanan ini," ujar perwakilan Tesco.
Tesco didirikan pada 1919 oleh imigran Yahudi, Jack Cohen dan awalnya hanya kelompok kios pasar. Nama Tesco pertama kali muncul pada 1924, setelah Cohen membeli jaringan pengiriman teh dari TE Stockwell dan dikombinasikan dengandua huruf pertama dari nama keluarganya. Toko Tesco pertama kali dibuka pada 1929 di Burnt Oak, Middlesex.