REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kapal perang raksasa tampak berjajar gagah di pelabuhan markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Periuk. Namun semuanya tampak lengang kecuali Kapal Perang TNI AL KRI Tanjung Nusanive 937.
Di sana, tepatnya di Ballroom kapal, tampak kerumunan anak berpakaian putih seperti seragam yang dikenakan tokoh kartun Popeye Si Pelaut. Kesan "Pelaut" makin sempurna dengan topi Dop berwarna putih khas angkatan laut.
Mereka adalah para peserta Orphanship. Orphanship merupakan kegiatan tahunan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan TNI AL, berupa pesantren kilat Ramadhan untuk yatim sambil berlayar di atas kapal.
Orphanship yang berlangsung pada 17-19 Juli ini mengangkat tema “Mandiri dan Cinta Negeri”. Tujuannya mendidik anak-anak yatim dan dhuafa menjadi pribadi-pribadi yang berakhlak, mandiri, penuh kreativitas, motivasi tinggi, dan berjiwa kebangsaan serta cinta tanah air.
"Kegiatan Orphanship menggabungkan dimensi keagamaan dan kelautan, diharapkan membangun cinta anak-anak akan laut kita, sehingga mereka bersemangat untuk menjaganya," kata Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin pada Kamis (17/7).
Didin mengungkapkan, acara yang diikuti 305 yatim dan dhuafa yang seluruhnya laki-laki ini akan menjadi kegiatan rutin yang dapat dimanfaatkan anak-anak untuk mandiri dan memiliki rasa percaya diri tinggi.
Orphanship, lanjut dia, akan diadakan secara rutin tiap tahun dengan misi utama menjadikan Ramadhan sebagai bulan pendidikan dengan nuansa yang selalu baru. "Dengan melihat indahnya lautan, kegiatan alam di Pulau Pramuka, dan kegiatan materi agama, diharapkan dapat membangun cinta negeri pada anak bangsa," lanjutnya.
Diharapkannya, para peserta yang usianya berkisar antara 12-15 tahun ini tidak pesimis dengan keyatiman dan kedhuafaannya. Sebaliknya, anak-anak harus optimis dan selalu belajar sebab semua anak punya kesempatan yang sama dalam merancang masa depan yang gemilang.