JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan mengerahkan sekitar 137.000 personel kepolisian dalam "Operasi Ketupat 2014", guna mengamankan situasi menjelang dan saat pelaksanaan mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriah.
"Pada hari ini kami ingin menyampaikan tentang rencana pelaksanaan Operasi Ketupat 2014 yang bersamaan dengan Operasi Marta Brata. Operasi Ketupat 2014 ini melibatkan sekitar 137.000 personel kepolisian," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis (17/7).
Ia menyampaikan Operasi Ketupat 2014 akan dilaksanakan selama 16 hari, yaitu mulai 22 Juli hingga 6 Agustus. Dalam pelaksanaan operasi tersebut, menurut Boy, kepolisian bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan guna memberi pelayanan kepada masyarakat agar pelaksanaan kegiatan mudik dan perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar.
"Kami mendapat dukungan dari jajaran TNI dengan bantuan personel sebanyak 10.000, lalu ada Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) di tiap daerah, dan rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan," ungkapnya.
Karopemnas Divhumas Polri itu mengatakan, dalam melaksanakan Operasi Ketupat itu, Kepolisian akan lebih mengedepankan upaya-upaya bersifat preventif atau pencegahan yang didukung dengan kegiatan deteksi dini dan penegakan hukum.
Terkait adanya peningkatan intensitas kegiatan masyarakat pada hari-hari terakhir ibadah puasa, Boy mengatakan, kepolisian akan fokus melakukan pengamanan di pusat-pusat perbelanjaan dan sentra perekonomian.
Sementara itu, untuk mengantisipasi peningkatan arus mudik pada 2014, polisi akan memprioritaskan pengamanan jalur Pantura, yang merupakan jalur utama untuk kegiatan mudik.
"Ada peningkatan arus mudik sekitar 11 persen pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Sekitar 28 juta hingga 30 juta masyarakat melakukan aktivitas mudik. Kegiatan itu rentan terhadap berbagai gangguan keamanan dan keselamatan di jalan raya, maka kami perlu memprioritaskan pengamanan Pantura," ujarnya.