Miqdad bin Amr, Mujahid Ulung dan Filsuf (2-habis)

Red: Chairul Akhmad

Kamis 17 Jul 2014 08:29 WIB

Miqdad bin Amr termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam. Foto: Trueclassic.net Miqdad bin Amr termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, Dia seorang filsuf dan pemikir. Hikmat dan filsafatnya tidak saja terkesan pada ucapan semata, tapi terutama pada prinsip-prinsip hidup yang kukuh dan perjalanan hidup yang teguh, tulus, dan lurus.

Diantara manifestasi filsafatnya adalah beliau tidak tergesa-gesa dan sangat hati-hati menjatuhkan putusan atas sesuatu persoalan. Dan ini dipelajari dari Rasulullah .

Dari percakapannya dengan seorang sahabat dan seorang tabiin berikut ini, menunjukkan kemahirannya dalam berfilsafat dan ia berhak menyandang gelar seorang filsuf.

Pada suatu hari kami pergi duduk-duduk ke dekat Miqdad. Tiba-tiba lewat seorang laki-laki, dan berkata kepada Miqdad, “Sungguh berbahagialah kedua mata ini yang telah melihat Rasulullah ! Demi Allah, andainya aku bisa melihat apa yang Engkau lihat, dan menyaksikan apa yang Engkau saksikan.”

Miqdad berkata, “Apa yang mendorong kalian untuk menyaksikan peristiwa yang disembunyikan Allah dari penglihatan kalian, padahal kalian tidak tahu apa akibatnya bila sempat menyaksikannya?”

“Demi Allah bukankah pada masa Rasulullah banyak orang yang ditelungkupkan Allah mukanya di neraka jahanam? Kenapa kalian tidak mengucapkan puji kepada Allah yang menghindarkan kalian dari malapetaka seperti yang menimpa mereka itu, dan menjadikan kalian sebgai orang-orang yang beriman kepada Allah dan nabi kalian?”

Inilah suatu hikmah yang diungkapkan Miqdad, memang tidak seorang pun yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kecuali ia dapat hidup di masa Rasulullah dan hidup bersamanya. Tetapi pandangan Miqdad tajam dan dalam, pemikirannya dapat menembus sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh orang sedikitpun.

Itulah pandangan Miqdad, yang memancarkan hikmah dan filsafat. Tidak diragukan lagi Miqdad memang seorang filsuf dan pemikir ulung.

Terpopuler