Miqdad bin Amr, Mujahid Ulung dan Filsuf (1)

Red: Chairul Akhmad

Kamis 17 Jul 2014 08:26 WIB

Miqdad bin Amr termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam. Foto: Trueclassic.net Miqdad bin Amr termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, Miqdad bin Amr termasuk golongan yang pertama kali masuk Islam.

Dia juga adalah orang ketujuh yang menyatakan keislaman secara terang-terangan dan rela menanggung penderitaan dan siksaan dari amrah murka dan kekejaman kaum Quraisy.

Keberanian dan perjuangannya di medan perang Badar akan selalu diingat oleh kaum muslimin sampai saat ini.

Bahkan Abdullah bin Mas’ud, seorang sahabat Rasulullah pernah berkata, “Saya telah menyaksikan perjuangan Miqdad, sehingga saya lebih suka menjadi sahabatnya daripada segala isi bumi ini…”

Miqdad bin Amr pernah tampil berbicara mengobarkan semangat di tengah ketakutan dan kegalauan kaum Muslimin dalam peperangan Badar karena kakuatan musuh yang begitu dahsyat.

Miqdad berkata, “Ya Rasulullah… Teruslah laksanakan apa yang dititahkan Allah, dan kami akan bersama anda! Demi Allah kami tidak akan berkata seperti apa yang dikatakan Bani Israil kepada Nabi Musa, “Pergilah kamu bersama Tuhanmu dan berperanglah”, sedang kami akan mengatakan kepada Engkau, “Pergilah Engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah, dan kami ikut berjuang di sampingmu”. Demi yang telah mengutus Engkau membawa kebenaran! Seandainya Engkau membawa kami melalui lautan lumpur, kami akan berjuang bersamamu dengan tabah hingga mencapai tujuan…”

Kata-katanya mengalir tak ubah bagai anak panah yang lepas dari busurnya. Hingga merasuk ke dalam hati orang-orang mukmin. Dan wajah Rasulullah pun berseri-seri sementara mulutnya mengucapkan doa yang terbaik untuk Miqdad.

Dari ucapan yang dilontarkan Miqdad tadi, tidak saja menggambarkan keperwiraannya semata, tetapi juga melukiskan logikanya yang tepat dan pemikirannya yang dalam. Itulah sifat Miqdad.