REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) melakukan aksi jemput bola untuk menambah stok darah. Kepala Humas PMI Surabaya Agung Tri Jutanto, mengatakan, jumlah pendonor darah saat bulan puasa telah mengalami penurunan.
Agung menjelaskan biasanya per hari ada 400-500 pendonor darah. Memasuki masa Ramadhan ini, kata dia, jumlah pendonor turun sebanyak 10 persen. ''Untuk stok kantong darah berbagai golongan darah per Rabu (16/7) pagi yaitu sebanyak 47 kantong. Kantong darah yang paling sedikit yaitu golongan darah AB,'' katanya kepada Republika, Rabu (16/7).
Sementara itu, stok darah jenis trombosit per hari ini sebanyak 324 kantong dan sel darah merah sebanyak 245 kantong. Meski menurun, Agung memastikan bahwa jumlah stok darah hari ini masih mencukupi.
Menurutnya, minimnya pendonor saat bulan puasa karena masyarakat yang akan mendonorkan darah sudah berpikir kalau akan mendonor harus makan terlebih dahulu karena setelah donor nantinya maka tubuh mereka akan terasa lemas.
Apalagi, saat ini adalah bulan puasa sehingga masyarakat yang akan mendonor akibatnya merasa takut jika melakukan donor darah maka tubuh akan lemas. Padahal, pihaknya tidak hanya harus memiliki suplai darah untuk Surabaya, melainkan juga kawasan Indonesia Timur.
Dia menyebutkan, jika ada stok darah lebih, maka PMI Surabaya memberikan sejumlah kantong darah untuk di luar Pulau Jawa seperti di Bali, Nusa Tenggara Barat, hingga Papua. Karena ketersediaan darah sangat dibutuhkan dan mengantisipasi berkurangnya pasokan darah, Agung mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya jemput bola menambah stok darah.
''Setiap pekan mobil donor darah kami mendatangi tempat ibadah seperti gereja, klenteng, dan masjid. Bahkan tiga hari yang lalu mobil donor darah kami menghampiri Masjid Al Akbar, Masjid Rahmat, dan Masjid Chenghoo,'' ujarnya.