REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) siap menggelar pawai takbiran pada malam Idul Fitri 1435 Hijriah yang akan diikuti ribuan remaja masjid di daerah itu.
Ketua pelaksana pawai takbiran, Nanang Edward, mengatakan, para remaja masjid mulai sekarang bahkan sejak awal Ramadhan sudah mulai melakukan persiapan untuk menghadapi acara akbar tersebut.
“Setelah selesai shalat tarawih, mereka melakukan pertemuan untuk membahas miniatur apa yang akan dibuat untuk dibawa pada acara pawai tabiran. Bisa miniatur masjid, Ka'bah, beduk dan bentuk lainnya,” kata Nanang, Rabu (15/7).
Menurut Nanang, untuk membuat miniatur tersebut membutuhkan dana minimal Rp 3 juta –Rp 4 juta. Dan dana itu murni sumbangan dari remaja. Setiap remaja dikenakan Rp 10.000 bagi yang belum bekerja, sedangkan yang telah bekerja Rp 20.000 per orang.
Saat ini, kata Nanang, para remaja sedang sibuk membuat miniatur yang mereka kehendaki disamping lampion beraneka ragam dan berwarna warni.
Pawai takbiran tersebut akan diikuti lebih dari 20 ribu remaja masjid. Untuk menghindari kemacetan, panitia membagi lokasi pawai, yakni di Mataram, Ampenan dan Cakranegara. Untuk Kota Mataram, peserta berkumpul di lapangan umum Mataram. Di Ampenan berkumpul di lapangan Malomba, dan di Cakranegara berkumpul di perempatan Cakranegara.
Pawai takbiran tersebut akan menempuh jarak sekitar lima kilometer di seputar Kota Mataram dan di sepanjang perjalanan peserta diharuskan melantunkan kalimat takbir, tahmid dan tahlil.
Nanang mengatakan, pawai takbiran tersebut dilombakan. Bagi peserta yang keluar sebagai juara disediakan hadiah oleh panitia baik berupa sajadah, karpet dan perlengkapan shalat.
Salah seorang ketua remaja masjid, Maksud, mengatakan pihaknya setiap tahun tidak pernah absen ikut pawai takbiran bahkan pernah meraih juara I. "Kita tidak melihat nilai hadiah yang disediakan panitia, tapi yang penting ikut menyemarakkan syiar Islam sekaligus menghidupkan malam Idul Fitri," katanya.