REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Secara keseluruhan kondisi jalan tol dari Cawang Jakarta-Cikampek dengan total panjang 83 km ini relatif mulus dan lancar. Situasi lalulintas mulai padat dan merayap tejadi saat memasuki gerbang tol Cikarang Utama. Walaupun saat ini sudah ditambah dua pintu masuk dari sebelumnya 11 pintu masuk, namun tetap saja Kendaraan mengantri hingga satu kilometer.
Saat ini jumlah pintu masuk Gerbang Tol Cikarang Utama kearah Cikampek ada 13 pintu masuk, dan arah Jakarta ada 25 pintu. ''Pada saat arus mudik lebaran, bila terjadi kepadatan, sebanyak tujuh pintu arah Jakarta akan dijadikan ke arah Cikampek, sehingga totalnya 20 pintu masuk yang ke arah Cikampek,'' ujar Pengawas Gerbang Tol Jakarta-Cikampek, Anan Kamaludin, Kamis (10/7) lalu.
Setelah gerbang tol utama, para pengendara langsung tancap gas dengan lancar tanpa halangan. Pengendara sedikit melambat mengemudikan kendaraannya saat memasuki Cikarang Barat yakni di kilometer 31 hingga kilometer 33 karena kondisi jalan yang sedikit bergelombang. Kondisi jalan sedikit bergelombang terutama di jalur lambat yakni di Cikarang Timur kilometer 37 hingga kilometer 40.
Jalan tol Jakarta-Cikampek mayoritas memiliki empat lajur dan menjelang gerbang tol Cikampek yang hanya dua Jalur tanpa pembatas atau median jalan yang digunakan kendaraan dari arah Jakarta dan dari arah Cikampek. Sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek di kedua arahnya terdapat 10 interchange (simpang susun) 27 pelintasan kendaraan, 16 jembatan penyeberangan, 18 gerbang tol dan delapan rest area atau tempat istirahat.
Pengendara sedikit mengurangi kecepatan kendaraannya di kilometer 67 karena padatnya kendaraan yang hendak menuju Tol Purbaleunyi. Kendaraan tampak padat dan melambat saat jalan mengecil dari empat jalur menjadi dua jalur. Kemacetan pun terjadi saat kendaraan berjalan perlahan menuju pintu tol keluar gerbang Cikampek, Cikopo. Para pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek membayar Rp 12.000.
Sebanyak 32 ribu kendaraan diperkirakan akan lewat Gerbang Tol (GT) Cikampek dalam sehari selama musim mudik lebaran. ''Jumlah ini meningkat 119 persen dibandingkan jumlah kendaraan yang lewat di waktu normal yaitu sebanyak 14 ribu kendaraan per hari,'' ungkap Anan.
Menurut Anan, untuk mengatasi lonjakan kendaraan, saat H-7 hingga H+7 lebaran Idul Fitri, Jasa Marga selaku pengelola Tol Cikampek-Jakarta akan melakukan beberapa rekayasa lalu lintas. ''Di gerbang tol juga akan disiapkan petugas jemput transaksi yang akan membagikan kartu tanda masuk untuk mempercepat kendaraan mengambil kartu dan membayar di pintu keluar gerbang tol,'' terangnya.
Sedangkan di gerbang tol Cikampek,Cikopo, lanjutnya, mulai H-7 dan melihat situasinya, akan difungsikan sebagai pintu keluar. Sedangkan yang ingin masuk akan dialihkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui Gerbang Tol Kalihurip selatan atau Gerbang Tol Sadang.
''Bila terjadi kemacetan di ujung Tol Cikampek arah Pantura, Jasa Marga dan kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas. Bila sampai terjadi stag karena kemacetan di simpang Jomin dan Mutiara, pemudik ke arah Pintu Tol Cikopo pun akan kita arahkan ke Cipularang dan keluar melalui Gerbang Tol Sadang. Tapi kalau masih padat juga, akan dikeluarkan dari Cikarang Timur,'' jelas Anan.