SBY: Dunia Bertanggung Jawab Atas Aksi Militer Israel di Gaza

Red: Chairul Akhmad

Rabu 16 Jul 2014 13:14 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman (kanan) bersamalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Dok Pri Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman (kanan) bersamalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan sikap Indonesia atas serangan serdadu Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan 186 orang, atau melebihi jumlah korban tewas dalam konflik terakhir pada 2012.

Dalam acara berbuka puasa bersama di kediaman dinas Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman di Jl Denpasar Raya Blok C3 No 8 Jakarta, SBY mengatakan semua pihak bertanggung jawab untuk mengakhiri agresi negara Zionis itu.

“Tak hanya negara-negara Islam, negara-negara Gerakan Non-Blok, atau negara-negara di kawasan teluk, tapi masyarakat dunia, komunitas global, juga punya tanggung jawab untuk segera mengakhiri aksi militer Israel di Gaza dan sejumlah aksi kekerasan yang lain,” ujar Presiden SBY, Senin (14/7).

SBY juga mengaku—selaku Ketua Gerakan Non-Blok—telah berkomunikasi via telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk menghentikan aksi kekerasan di Palestina, utamanya di Gaza, agar tragedi kemanusiaan itu segera berakhir.

Menurut Presiden, jika masyarakat dunia berbuat atau tidak berbuat sesuatu, tetap saja risikonya tinggi dan ongkosnya mahal. “Sebagaimana kita laksanakan selama ini, Indonesia berdiri di depan dalam perjuangan diplomasi untuk segera menghentikan aksi militer Israel di Palestina. Alhamdulillah, kontribusi kita mendapat respons yang baik,” ujarnya.

“Dan yang paling baik sekarang menunjukkan solidaritas adalah bantuan kemanusiaan. Pemerintah memberi bantuan sedikitnya 1 juta dolar AS. Dan masyarakat dipersilakan memberikan bantuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Palestina,” sambung SBY.

Selain di Palestina, kata SBY, rakyat di Suriah, Irak, Afghanistan, dan Libya juga tidak bisa beribadah sebagaimana rakyat Indonesia. “Ketika kita bisa beribadah dengan tenang, tidak begitu saudara-saudara kita di banyak negara. Kita bersyukur kepada Allah, kita dapatkan ketenangan di negeri ini.”

Irman dan beberapa senator, baik senator periode 2009-2014 yang terpilih kembali untuk periode 2014-2019 maupun senator periode 2014-2019 yang baru terpilih, berbuka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono dalam suasana yang penuh keakraban.

Presiden dan Wakil Presiden tiba bersama istri masing-masing, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono. Irman didampingi istrinya, Liestyana Rizal Gusman.

Presiden tiba pukul 16.50 WIB. Mengenakan kemeja senada dengan Ketua DPD, dia disambut Irman yang memakai kemeja warna ungu. Mereka beriringan memasuki rumah. Di dalam rumah, Wakil Presiden telah menunggu.

Tenda besar bernuansa emas dan krem berdiri di depan rumah. Pukul 17.00 WIB, acara dimulai dengan sambutan tuan rumah Ketua DPD, ceramah agama, dan sambutan Presiden, kemudian berbuka puasa seiring kumandang azan Maghrib.

 

Acara berbuka puasa bersama Presiden saban Ramadhan bergilir di kediaman dinas para pimpinan lembaga negara. Acara ini sekaligus ajang bersilaturahim para pimpinan lembaga negara.

Terpopuler