Ratusan Warung Dadakan Mulai Didirikan di Pantura

Rep: Lilis Handayani/ Red: Citra Listya Rini

Rabu 16 Jul 2014 08:53 WIB

Jalur pantura Indramayu Foto: Antara Jalur pantura Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Arus mudik lebaran 2014 sudah di depan mata. Ratusan warga di sepanjang jalur pantura Indramayu pun mulai bersiap mendirikan warung dadakan guna menyambut para pemudik.

Berdasarkan pantauan, warung dadakan itu didirikan di sepanjang jalur pantura Indramayu mulai Sukra (perbatasan Subang - Indramayu) hingga Sukagumiwang (perbatasan Indramayu - Cirebon).

Warung dadakan itu rata-rata hanya terbuat dari bambu, kayu dan terpal. Tak lupa, para pedagang pun menyiapkan tikar agar pemudik yang mampir ke warung mereka bisa beristirahat.

Warung dadakan tersebut bersifat tidak permanen. Jika menjelang arus mudik, warung itu didirikan di sisi kiri jalan dari arah Jakarta menuju Cirebon. Sedangkan saat arus balik, warung akan dipindahkan ke jalur seberangnya.

''Selama arus mudik dan balik, kami akan buka 24 jam untuk melayani para pemudik,'' kata seorang pemilik warung dadakan, Otong di Pantura, Rabu (16/7).

Otong mengatakan di warungnya tersedia makanan dan minuman ringan bagi pemudik. Seperti misalnya mie instan, wafer, biskuit, kopi, teh, minuman jus kemasan hingga es kelapa muda.

Otong mengaku, hanya berjualan saat arus mudik dan balik lebaran saja. Sedangkan pada hari biasa, dia bekerja sebagai buruh tani.

''Keuntungannya lumayan. Bisa Rp 300 ribu - Rp 400 ribu per hari,'' tutur pria yang sudah berdagang musiman selama sepuluh tahun terakhir itu. 

Hal senada diungkapkan pemilik warung dadakan lainnya, Satinih. Dia mengatakan, mendirikan warung dadakan bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

''Keuntungannya lumayan,'' ujar perempuan yang sudah delapan tahun mendirikan warung dadakan setiap musim arus mudik dan balik tersebut.