Didera Konflik, Warga Irak Tetap Makmurkan Masjid Jalil Hiyat

Rep: mgrol25/ Red: Agung Sasongko

Rabu 16 Jul 2014 12:15 WIB

Masjid Jalil Hiyat, Irak. Masjid Jalil Hiyat, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, KURDISTAN – Salah satu bangunan bernilai budaya di kota Erbil, Irak, adalah dibangunnya masjid bernama Masjid Jalil Hiyat. Masjid yang selesai dibangun sejak 17 tahun lalu itu ramai dikunjungi masyarakat selama bulan Ramadhan ini.

Pembangunan Masjid Jalil Hiyat dibiayai oleh pengusaha besar dengan nama sama. Pemilik masjid meninggal sebelum masjid ini selesai dibangun selama 10 tahun.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Arsitektur masjid ini terinspirasi dari gaya bangunan masa Ustmani. Ini bisa dilihat dari desain jendela dan pintu. Itu sebabnya,  untuk menyempurnakan konstruksi, bahan-bahan bangunan diekspor langsung dari Turki.

Perbedaannya, Masjid Jalil Hiyat menggunakan aqua regia pada setiap ukiran kayu agar tampak mengkilap. Pada sisi-sisi bangunan, dihiasi dengan keramik-keramik yang menambah keindahan masjid.

Masjid seluas 15.000 m2  ini memiliki dua menara dan dua gerbang utama. Di atas gerbang-gerbang tersebut, dipasangi kubah kecil yang dihiasi batu beraneka warna. Untuk menampung 2.500 muslim yang masuk masjid, terdapat 12 pintu masuk di sekeliling area masjid.

Jalil, salah seorang warga Erbil menyatakan dalam wawancaranya dengan worldbulletin.net, Rabu (16/7), tarawih di Masjid Jalil Hiyat bisa menenangkan tubuh dan jiwa. Disana, ia sering berdoa untuk stabilitas pemerintahan dan perdamaian di Kurdistan.

 

Beberapa warga Irak pun terpaksa pindah ke Erbil yang terletak di bagian utara Irak. Mereka menghindari kekerasan yang terjadi di negara mereka di bulan Ramadhan ini. Erbil dipilih karena lingkungannya yang relatif damai, dan Masjid Jalil Hiyat kerap dipakai untuk sama-sama mendoakan perdamaian.

Terpopuler