Di Bethlehem, Masyarakat Non-Islam Turut Berpuasa

Rep: mgrol25/ Red: Agung Sasongko

Rabu 16 Jul 2014 12:03 WIB

Palestina Foto: AP Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM – Warga beragama Kristen di Bethlehem turut melaksanakan puasa bersama umat Islam untuk menjaga spiritualitas di bulan suci. Hal ini kerap dilakukan sebagai bagian dari tradisi solidaritas beragama sejak berabad-abad lalu.

"Nenek saya pun dulu berpuasa," kata Mike Kanawati, warga Kristen dari Bethlehem, pengelola toko souvenir dan toko perhiasan, seperti dilansir Al-Arabiya News, Rabu (16/7). Kanawati menambahkan, orang kristen ikut berpuasa untuk menunjukkan penghormatan dan solidaritas terhadap umat Islam.

Kanawati menjelaskan, puasa memiliki makna yang sama bagi agama Islam dan Kristen. Puasa, memiliki fungsi agar pelakunya dapat berempati merasakan penderitaan orang-orang yang kelaparan. Meski pun melakukan ritual yang sama dengan Islam, Kanawati bangga bisa berpuasa, dan sama sekali tidan mengurangi kadar keimanan kristennya.

Dengan kebiasaan orang Kristen berpuasa ini, umat Islam kerap berbagi makanan dengan orang-orang Kristen yang berpuasa. Mereka sering bertukar makanan seperti daging, susu, dan keju. Selama ratusan tahun, umat beragama di Bethlehem berdampingan dengan harmonis.

Meski mayoritas penduduk Palestina adalah Muslim, Bethlehem menjadi salah satu tempat yang memiliki komunitas umat Kristen. Di tahun 2006, Pusat Penelitian Dialog Budaya Palestina melaporkan terdapat 90 persen orang kristen yang bersahabat erat dengan muslim.

Lalu sebanyak 73,3 persen otoritas Palestina menghormati peninggalan dan warisan budaya kekristenan di kota. Dan sebanyak 78 persen dilaporkan bahwa orang Kristen beremigrasi dari Bethlehem karena batas wilayah yang dikuasai Israel.