REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Permintaan daging ayam selama Ramadhan dan jelang Idul Fitri terus meningkat. Hal ini menciptakan ruang bagi pedagang untuk meraih untung besar, salah satunya dengan menjual daging ayam tiren atau mati kemarin.
Untuk mengantispasi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distankan) Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan pemantauan terhadap para distributor ayam serta melakukan pengecekan kepada pedagang ayam.
Kepala Distankan Pemkot Depok, Abdul Haris mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan pengecekan daging ayam dipasaran. Terlebih menjelang lebaran yang pasokannya akan semakin bertambah dan permintaannya juga semakin meningkat.
''Hingga kini sudah banyak permintaan, sehingga harus dilakukan pemeriksaan dengan pengambilan sampel terkait daging ayam yang akan dijual,'' ujar Haris di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (15/7).
Distankan Pemkot Depok memastikan akan memasok daging ayam dengan jumlah yang lebih besar menjelang lebaran dibandingkan pada bulan biasanya. Pasokan daging ayam kampung dan negeri jumlahnya akan bersifat proporsional meskipun permintaan daging ayam negeri lebih besar daripada ayam kampung.
Perkiraan daging ayam dari hari ini hingga lebaran kurang lebih sekitar 500 ribu ekor. Dengan asumsi sehari memotong 1.000-2.000 ekor per Rumah Pemotongan Unggas (RPU) atau Tempat Pemotongan Unggas (TPU).
''Namun untuk H-2 lebaran Idul Fitri akan ada peningkatan hingga dua persen,'' terang Haris.