Rindu Kolak dan Suara Azan (1)

Rep: Eric Iskandarsyah/ Red: Chairul Akhmad

Selasa 15 Jul 2014 18:43 WIB

Muslimah berbuka puasa (ilustrasi). Foto: Reuters Muslimah berbuka puasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Muslim Indonesia, berpuasa di negara yang mayoritas penduduknya non-Islam memiliki tantangan tersendiri. Dari mulai menyesuaikan dengan perbedaan suhu sampai dengan waktu berpuasa.

Seperti dialami salah seorang mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat, Nur Aini Muqti, yang mengaku tak bisa mendengar azan berbuka. Berbeda dengan di Indonesia yang dapat mudah mendengar azan, baik melalui corong masjid, televisi, maupun radio, di AS kondisinya tak demikian.

Tak mau kehilangan akal, Ani menggunakan program aplikasi azan yang dapat diinstal di laptopnya. Kepada Republika, Ani mengungkapkan, situasi seperti itu dialaminya pada tahun pertama masa kuliah pada 2012 lalu. 

Menurut Ani, dia bisa saja berbuka dengan melihat waktu setempat. Tetapi, ada yang terasa kurang lengkap. “Meskipun saya bisa berbuka puasa hanya dengan melihat waktu setempat, namun kurang lengkap rasanya jika belum mendengar merdunya kumandang suara azan,” ujarnya.

Ani menambahkan, ia sebetulnya tetap kurang puas jika hanya mendengar dari laptop. Namun, dia sadar, akan sangat sulit mendengar suara azan di negara yang minoritas Muslimnya.

“Kurang greget, namun berhubung di Amerika tidak ada suara azan dari pengeras suara maka hanya inilah satu-satunya andalan saya saat itu,” ucap Aini yang juga warga Kota Malang, Jawa Timur.

Aini merupakan alumni dari Sampoerna Academy (Akademi Siswa Bangsa Internasional) yang berlokasi di Kota Malang. Ia melanjutkan pendidikan S-1 akuntansi di Lone Star College Texas, Amerika Serikat, dengan bantuan beasiswa penuh.

Aini menjelaskan, Agustus 2012 merupakan masa-masa awal kuliah di sana. Hari-hari pertama ia tiba di Amerika saat itu bertepatan dengan bulan suci Ramadhan hari ke-20. Sehingga pada tahun itu, ia sempat mengalami Ramadhan di dua negara yang berbeda dan dengan suasana tak sama.

“Saat awal keberangkatan saya sempat tidak berpuasa selama dua hari, hal ini terjadi karena saat itu saya harus melakukan perjalanan udara dari Indonesia menuju Amerika Serikat dan transit terlebih dahulu di Amsterdam,” ucap Aini.

Terpopuler