REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berpuasa dibulan Ramadhan ternyata bisa jadi alternatif diet. Tidak makannya seseorang selama lebih kurang 13 jam nyatanya mampu menurunkan berat badan. Kondisi inilah yang menggunakan glukosa dan lemak sebagai sumber utama dan protein untuk mencegah kerusakan otot.
“Sebuah proses detoksifikasi juga terjadi karena setiap racun yang tesimpan dalam lemak tubuh dilarutkan dan dikeuarkan dari tubuh”, terang seorang dokter ahli anestesi dari Oxford, Dr. Mahroof seperti yang dilansir dari nhs.co.uk, Selasa (15/7).
Dr. Mahroof menerangkan, penggunaan lemak untuk energy membantu penurunan berat badan. Inilah yang menyebabkan tingkat kolesterol menurun. Selain iu, hasil penurunan berat badan dalam kontrol yang lebih baik bagi penderita diabetes dan mampu mengurangi tekanan darah.
Lebih jauh ia menjelaskan, asupan makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh harus seimbang. Keberadaan ginjal sangat efisien dalam menjaga cairan tubuh dan garam, seperti natrium dan kalium. Namun ini bisa hilang lewat keringat.
Untuk mencegah kerusakan otot, makanan harus mengandung cukup enrgi seperti karbohidrat dan beberapa lemak.
“Cara diet selama puasa mirip dengan cara makan diluar bulan puasa. Harus diet yang seimbang dengan proporsi yang tepat dari karbohidra, lemak dan protein”, pungkasnya.