Masjid Siapkan Iktikaf (1)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri

Selasa 15 Jul 2014 13:55 WIB

masjid baitul ihsan bank indonesia Foto: foto: damanhurizuhri/republika masjid baitul ihsan bank indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,

Biasanya, situasi masjid berubah seperti pesantren saat kegiatan iktikaf berlangsung.

Sepuluh hari terakhir Ramadhan hampir tiba. Sejumlah masjid mempersiapkan diri menyambut jamaah yang iktikaf atau berdiam diri di masjid untuk beribadah. Banyak di antara mereka berharap memperoleh Lailatul Qadar.

‘’Jamaah iktikaf selalu ramai, bisa mencapai tujuh ratus sampai lebih dari seribu jamaah, terutama pada malam-malam ganjil,” kata Ketua Tim pengarah Manajemen Masjid Baitul Ihsan (MMBI) Bank Indonesia Trisno Nugroho, Senin (14/7).

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ia bercerita, pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, situasi masjid seperti pondok pesantren. Di aula khusus, banyak kopor dan handuk milik jamaah yang menginap untuk beriktikaf.

Sepanjang malam pun menjadi hidup dengan kegiatan shalat dan mengaji Alquran. Jamaah yang datang bukan hanya dari daerah sekitar masjid, tapi ada juga yang dari luar kota seperti Depok dan Karawang, Jawa Barat.

Untuk mengelola jamaah dan kegiatan iktikaf, Masjid Baitul Ihsan menggandeng Daarut Tauhid. Trisno menjelaskan, bagi jamaah yang ingin beriktikaf, manajemen masjid menarik infak Rp 15 ribu per malam. Ini untuk makan sahur dan sharing operasional masjid.

Pemungutan biaya bukan tanpa alasan. Menurut dia, masjid mampu melayani jamaah secara cuma-cuma. Namun, infak bertujuan menambah kesungguhan jamaah beriktikaf. Setelah mendaftar, jamaah dapat mengikuti seluruh kegiatan di masjid dan fasilitasnya.

Setiap malam  pada pukul 21.00 WIB, ada materi iktikaf yang dipandu ustaz-ustaz yang bagus seperti Felix Siauw, Mukhtar Umar, Ary Ginanjar dan lainnya. “Untuk malam-malam ganjil, akan ada tamu spesial, tahun lalu diisi Ary Ginanjar,” katanya.

Mengingat banyaknya jamaah, tahun ini  MMBI membangun 19 kamar mandi dan WC. “Jadi total ada 27 kamar mandi untuk yang iktikaf,” kata Trisno. Sebelumnya, MMBI setiap tahun menyewa  mobil WC keliling untuk memenuhi kebutuhan jamaah.

Agar tak lagi menyewa setiap tahun, MMBI pun mengusulkan kepada BI agar membangun WC baru dan dapat terlaksana di tahun ini.  Manajer Operasional dan  Pelayanan MMBI Slamet Agung Rijadi menyatakan pernah melakukan wawancara secara acak jamaah iktikaf.

Terpopuler