REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sejak awal ramadhan pasukan pertahanan sipil Arab Saudi telah dikerahkan untuk menangani situasi tanggap darurat seiring dengan meningkatnya jumlah umat muslim yang berkunjung ke Masjidil Haram Makkah.
Kepala pertahanan Sipil masjid agung, Kolonel Eid Al-Hazmi, mengatakan 30 tim telah dilatih untuk menangani setiap situasi yang mungkin timbul karena peningkatan jumlah umat muslim dan pengunjung dalam beberapa hari mendatang. ''30 kelompok akan didistribusikan ke 30 pintu masuk dan sekitar masjid,'' kata Al-Hazmi, Selasa (15/7) seperti dilansir Arabnews.
Al-Hazmi menjelaskan, pasukan pertahanan sipil tersebut akan menyediakan layanan darurat atau evakuasi medis kepada orang sakit dan orang tua. Nantinya, kata Al-Hazmi, 30 perwira dan 650 personel akan dikerahkan di tempat-tempat padat di dalam maupun disekitar masjid.
Lebih lanjut, Al-Hazmi menambahkan, par pasukan tersebut akan bekerja secara kelompok 24 jam secara bergantian. Sejauh ini, lanjut Al-Hazmi, kasus yang diterima telah mencapai 75 per hari. Sebagian besar, tutur Al-Hazmi, mereka adalah lansia yang menderita kelelahan dan perlu dibawa ke rumah sakit.