REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -– Sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cirebon selama ini menjadi salah satu titik kemacetan saat arus mudik lebaran. Karenanya, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra, meminta para pedagang di pasar-pasar tradisional, khususnya di sepanjang jalur pantura, untuk tidak berjualan di bahu jalan.
"Supaya tidak mengganggu kelancaran arus kendaraan,’’ ujar Sunjaya, Senin (14/7).
Adapun pasar yang selama ini menjadi titik kemacetan saat arus mudik lebaran adalah Pasar Tegalgubug, Pasar Pasalaran, Pasar Kue Weru, Pasar Mundu, Pasar Gebang dan Pasar Losari. Selama ini, pasar-pasar itu memiliki hari khusus pasaran, dimana para pedagangnya berjualan hingga ke bahu jalan.
Tak hanya pedagang, bupati juga meminta agar kendaraan tidak parkir sembarangan di sekitar pasar tersebut.
Pemkab Cirebon pun berencana akan melokalisasi pengosongan tempat di sekitar pasar untuk meminimalisasi kemacetan. Pasalnya, keberadaan pasar tumpah merupakan persoalan klasik kemacetan di jalur pantura Kabupaten Cirebon setiap arus mudik dan balik.
''Kami akan evaluasi dan membuat semacam simulasi lokasi mana saja yang harus dikosongkan agar arus lalu lintas lancar,'' tegas Sunjaya.
Tak hanya itu, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pemudik, Pemkab Cirebon juga telah memasang penerangan jalan umum (PJU). Hal tersebut terutama mulai dari Losari-Gebang dan Palimanan-Arjawinangun-Susukan.
''Kami sudah pasang 246 PJU baru,'' tandas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abdul Mutholib.