Puasa di Swedia Terkendala Waktu

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Chairul Akhmad

Senin 14 Jul 2014 20:17 WIB

Muslim Swedia melaksanakan shalat berjamaah usai berbuka puasa bersama. Foto: Worlbulletin.net Muslim Swedia melaksanakan shalat berjamaah usai berbuka puasa bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Ramadhan yang bertepatan pada Juni dan Juli menjadi tantangan bagi Muslim yang berdomisili di beberapa wilayah utara Swedia, seperti Kiruna. Matahari tak pernah benar-benar tenggelam di sejumlah wilayah tersebut.

Hari yang tak pernah gelap membuat sebagian Muslim Swedia merasa perlu memiliki panduan untuk menentukan waktu mulai dan berakhirnya puasa. Awal Ramadhan di Swedia ditetapkan pada 28 Juni dan berakhir 27 Juli, tepat 30 hari.

Dewan Fatwa dan Riset Eropa mengeluarkan panduan untuk itu. Mereka menganjurkan Muslim di Swedia bagian utara untuk mengikuti waktu Stockholm atau Malmo untuk awal dan akhir puasa.

Sebagai alternatif, Dewan Fatwa dan Riset Eropa menganjurkan Muslim Swedia untuk menentukan waktu awal dan akhir puasa berdasarkan hari terakhir matahari tenggelam pada 1 Mei. Muslim yang tinggal di Vasterbotten, Swedia, menjalankan puasa sejak pukul 03.11 dini hari hingga pukul 21.03.

Perwakilan Islamic Association Imam Mahmoud Khalfi mengatakan, populasi Muslim yang sedikit bukan masalah, tetapi persoalan akhir-akhir ini ialah penentuan waktu. Berbagai solusi muncul, seperti merujuk waktu Makkah hingga puasa kala matahari terang-benderang saja.

Meski ia mengakui, ketentuan tersebut belum sepenuhnya optimal. “Kita harapkan seragam mulai tahun depan,” kata Imam Mahmoud Khalfi, seperti dikutip kantor berita Swedia, TT News Agency. 

Terpopuler