REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama Ramadhan, banyak tempat disulap menjadi pasar kaget. Di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat misalnya, pasar kaget ini menawarkan kuliner iftar dengan beragam pilihan. Mulai dari makanan kecil seperti risoles, klepon, lupis, aneka gorengan, siomay, dimsum, lontong dan lemang tapai.
Kudapan manis seperti kolak pun tersedia. Aneka ragam kolak seperti kolak biji salak, kolak pisang, pacar Cina, bubur sumsum dan es pisang ijo. Untuk makanan beratnya, anda bisa memilih menu iftar seperti sate padang, pecel ayam dan bebek, sate Madura, soto ayam.
Bagi anda penyuka makanan khas Betawi, adapula yang menjajakan Kerak Telor. Untuk kerak telor yang menggunakan telor ayam, dibanderol Rp 15 ribu. Sementara dengan telor bebek, dibanderol Rp 20ribu.
Berjualan makanan dalam waktu yang singkat, membuat para pedagang meraup untung yang lumayan besar. Pedagang takjil umumnya mulai membuka lapak dari pukul 14.00 WIB hingga magrib usai sekitar pukul 19.00 WIB.
Seperti salah satu pedagang jajajan takjil, Indah dan Atin. Keduanya menuturkan, dalam kesehariannya mereka adalah ibu rumah tangga. Namun, setiap Ramadhan tiba, mereka berdagang jajanan takjil di jalan panjang tersebut.
Keduanya sudah tujuh tahun berdagang musiman di sana. Karena itu, mereka sudah memiliki langganan. Menurutnya, pembeli dari tahun sebelumnya yang sudah hafal dan menandai mereka, akan datang kembali menikmati aneka jajanan yang mereka jajakan.
Tinggal tidak jauh dari lokasi pasar takjil tersebut, mereka menuturkan meraup untung lumayan dari usaha musimannya itu. Dalam sehari, mereka dapat memperoleh sekitar satu juta rupiah. Apalagi tuturnya, jika ada pesanan borongan sekitar 300 bungkus kolak dari kantor-kantor, keuntungan semakin bertambah. Mereka membuat sendiri aneka makanan takjil tersebut.
“Lumayan nambah-nambah buat lebaran,” tutur Indah sembari tersenyum, kepada ROL, Senin (14/7).