REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan kesiapan sejumlah jalur alternatif sudah hampir mencapai 100 persen. Diharapkan jalur ini bisa menjadi pilihan bagi para pemudik yang ingin menghindari kemacetan.

Kepala Dinas Bina Marga Jabar, M Guntoro, mengatakan pihaknya terus menggenjot perbaikan sejumlah titik alternatif di Jalur Utara, Tengah dan Selatan Jabar. Ia berharap langkah ini bisa melancarkan lalu lintas di saat musim mudik.

Ruas alternatif tersebut, termasuk jalan provinsi sepanjang 2.191 kilometer. ''Kami bisa menjamin jalan sudah layak. Rata dan minimal arus mudik tidak terhambat,'' ujar Guntor kepada wartawan, Senin (14/7).

Menurut Guntoro, sejumlah ruas tidak seluruhnya mendapatkan pengaspalan yang maksimal. Namun, Ia memastikan hal ini tidak akan mengganggu kelancaran kendaraan. Misalnya, jalur alternatif yang akan menampung kendaraan yang tumpah dari Pantura sudah siap. ''Jalur Sadang-Subang-Bantarwaru-Cijelag sudah oke,'' katanya.

Sementara di jalur Tengah, kata dia, sejumlah ruas seperti Pagaden, Lembang, Purwakarta, Wanajaya, Wanayasa pun sudah selesai dibenahi. Optimalisasi perbaikan jalur alternatif, dilakukan setelah Bina Marga melakukan perbaikan secara maraton usai lelang beres Juni lalu. ''Kami meninggalkan dulu pekerjaan pembentonan prioritas ke pengaspalan,'' katanya.

Sementara untuk jalur alternatif di kawasan Cianjur-Sukabumi, Guntoro memastikan, sudah tidak ada masalah. Bina Marga juga, merespon sejumlah permintaan perbaikan badan jalan yang bisa mengganggu kelancaran mudik seperti di Purwakarta. ''Ada badan jalan amblas di Wanayasa, Purwakarta tapi H-10 semuanya sudah beres,'' katanya.

Sedangkan untuk Jalur Selatan, kata dia, dari Bandung menuju Banjar pihaknya menilai kerusakannya relatif tidak terlalu parah dibandingkan dua jalur utama lainnya. Menurut dia, pengerjaan perbaikan jalan yang rusak dilakukan secara kontinyu.