Berbuka Puasa di Tengah Ketegangan Muslim Kenya

Rep: C64/ Red: Citra Listya Rini

Senin 14 Jul 2014 12:37 WIB

Muslim Kenya saat beribadah di Masjid Jamia Nairobi pada bulan Ramadhan. Foto: biyokulule.com Muslim Kenya saat beribadah di Masjid Jamia Nairobi pada bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Orang nomor satu di Kenya mengadakan acara berbuka puasa bersama pada Jumat (11/7) lalu. Acara ini berlangsung ditengah ketegangan antara pemerintah dengan masyarakat Muslim Kenya yang terjadi beberapa waktu yang lalu. 

“Ingatan terjadinya penangkapan massal, penahan dan penyiksaan Muslim yang tidak bersalah oleh pemerintah dalam beberapa bulan terakhir ini masih teringat jelas dalam pikiran kita,” kata Al Amin Kimathi, Convener Forum Muslim Hak Asasi Manusia seperti yang dikabarkan OnIslam, Ahad (13/7). 

Forum tersebut merupakan sebuah organisasi yang melakukan advokasi untuk kepentingan Muslim di Kenya. Saat acara buka puasa bersama itu Presiden Uhuru Kenyatta dan Wakilnya William Ruto mengenakan pakaian yang bernuansa Muslim dan tersenyum lebar dengan para ratusan tamu undangan. 

Ia berkata, Presiden tidak pernah berbicara untuk menetang orang-orang yang melakukan penganiayaan terhadap muslim atau pun mengganggu untuk menghentikan orang-orang itu. Bahkan, tak sedikit para pemimpin Islam telah ditembak oleh agen-agen pemerintah. 

“Hal ini akan membuat selera umat Muslim menjadi buruk untuk makan malam bersama presiden,” kata Kimathi. 

Acara yang dilaksanakan di tengah ketegangan antara umat Muslim dan pemerintah itu berjalan dengan baik. Nampak pula orang nomor satu itu tengah asik berbincang dan bercanda dengan para tamu Muslim. Pemerintah juga tak segan menyiapkan berbagai hidangan untuk berbuka puasa dan makan malam. 

Ramadhan ini merupakan tahun kedua yang diselenggarakan oleh Presiden. Sebelumnya, pada acara buka bersama dengan warga Muslim tahun lalu. Presiden menyelenggarakan acara tersebut sebagai tanda niat baik dan solidaritas terhadap komunitas Muslim. 

Namun, tahun ini kondisinya sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun sebelumnya belum terjadi ketegangan antara umat Muslim dengan pemerintah Kenya. Kondisinya sangat jauh berbeda karena banyak terjadi penganiayaan, serangan dan pelanggaran HAM terhadap komunitas Muslim di Kenya. 

Bahkan, dikarenakan ketegangan masih dirasakan oleh umat Muslim, banyak para pemimpin organisasi Islam menolak untuk menghadiri undangan buka puasa bersama Presiden negara Afrika Timur itu. Salah satu diantaranya adalah al-Amin. Bahkan, al-Amin adalah salah satu pemipin Muslim yang memboikot acara tersebut. 

Meskipun banyak para pemimpim Muslim enggan hadir, tetapi terdapat beberapa pemimpin Kenya menghadiri undangan tersebut. Diantaranya seperti, petinggi sekutu politik Uhuru, Pemimpi Pemerintahan di Parlemen Adan Duale dan Sekretaris Kabinet untuk Pertambangan Najib Balala. 

 

Terpopuler