Dinkes Tangerang Temukan Takjil Berpengawet

Red: Chairul Akhmad

Sabtu 12 Jul 2014 19:04 WIB

Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa sejumlah menu jajanan berbuka puasa yang dinilai mengandung zat berbahaya. Foto: Antara/Rony Muharrman/ca Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa sejumlah menu jajanan berbuka puasa yang dinilai mengandung zat berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, menemukan menu makanan berbuka puasa dengan kandungan zat pengawet seperti risoles, tahu gore, kue mangkok, kolak pacar cina dan beberapa lainnya.

"Ada beberapa menu makanan buka puasa dan makanan siap saji yang kami temukan memiliki kandungan zat pengawet berbahaya," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Tangerang dr Dyah Utami di Tangerang, Sabtu (12/7).

 
Penemuan tersebut, kata dia, dari sidak ke beberapa tempat yang kemudian sampelnya dibawa ke laboratorium untuk diuji sampel. Ternyata, beberapa makanan memiliki kandungan zat pengawet seperti formalin dan boraks. Bila dikonsumsi warga sangat berbahaya.

Adapun lokasi sidak yang sampelnya telah diuji yakni Superindo Karawaci, Lottemart, Pasar Malabar, Pasar Kue Mandala, Komplek Taman Royal, Banjar Wijaya, Pasar Lama dan Pasar Anyar.
 

Makanan lainnya yang memiliki kandungan zat pengawet yakni mie kuning, pacar cina, pepes tahu dan berbagai jenis olahan dari tahu.
 

Untuk para pedagang menu takjil, Dinas Kesehatan sudah memberikan peringatan agar tidak lagi menjualnya ke masyarakat.

Sedangkan untuk super market yang ketahuan menjual makanan mengandung zat pengawet, dilakukan penyitaan agar tidak di perdagangkan.

"Kita libatkan pakar pangan untuk membantu masyarakat dalam mengelola tahu yang benar. Pembinaan pun sudah dilakukan sejak tahun 2013," ujarnya.

Kemudian, Pemkot Tangerang pun menemukan produk yang sudah tidak layak jual seperti susu kental manis, susu cair dan susu bubuk dengan kondisi yang rusak serta kadaluarsa.

Penemuan tersebut dari hasil sidak ke delapan distributor pangan di pasar anyar. Bahkan, proses penyimpanannya pun sembarang.

 

Terpopuler