Rindu Suara Azan, Muslim AS Andalkan Laptop

Rep: c72/ Red: Agung Sasongko

Jumat 11 Jul 2014 15:22 WIB

Ramadhan di AS Foto: AP Ramadhan di AS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiada Adzan yang berkumandang dari masjid, apalagi siaran Adzan di televisi membuat Muslim AS kesulitan. Ini dialami pula, Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap disana.

Aini, mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S1 di Amerika Serikat misalnya, memanfaatkan laptop untuk dapat mendengar kumandang Adzan.  "Meskipun saya bisa berbuka puasa hanya dengan melihat waktu setempat namun kurang lengkap rasanya jika belum mendengar merdunya kumandang suara adzan," ucap mahasiswa yang memiliki nama lengkap Nur Aini Muqti.

Aini mengaku kurang sreg dengan suara Adzan dari laptop. Namun, apa daya, hanya laptoplah yang bisa diandalkan.

Soal suasana puasa di AS, Aini mengaku Ramadhan di musim panas merupakan tantangan. Tahun ini, Aini pun merasakan berpuasa di cuaca panas.  "Di Texas iklimnya cukup panas. Terlebih saat Ramadhan di bulan Agustus saat itu merupakan musim Panas sehingga mampu menciptakan tantangan tersendiri dalam melaksanakan ibadah puasa.

"Hal tersebut cukup membuat kesan tersendiri bagi saya dalam menjalani bulan Ramadhan di sana, selain itu seringkali saya merasa ada hal-hal yang sangat saya rindukan selama berpuasa disana, dapat berbuka puasa dengan kolak sambil mendengar suara adzan dari pengeras suara di masjid-masjid adalah hal yang sangat saya rindukan saat saya berpuasa di Texas," ucap Aini.

  

Terpopuler