Pemudik Diminta Waspadai Tiket Palsu

Red: Nidia Zuraya

Jumat 11 Jul 2014 13:14 WIB

Pemudik (ilustrasi) Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Pemudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengimbau calon penumpang untuk mewaspadai praktik penjualan tiket bus palsu yang marak terjadi menjelang musim mudik Lebaran. "Modus yang biasanya digunakan oknum penjual tiket palsu adalah dengan memanfaatkan sejumlah nama Perusahaan Otobus (PO) yang sudah bangkrut," kata Kepala Sub Unit Pengendali Operasional Terminal Induk Kota Bekasi Setiono di Bekasi, Jumat (11/7).

Menurut dia, para oknum tersebut akan membuat tiket perjalanan bus palsu dengan cara mencetaknya menggunakan mesin printer lalu memasarkannya kepada sejumlah korban. "Setiap tahun selalu ada PO yang bangkrut akibat sudah tidak mampu lagi memenuhi biaya operasional. Bahkan, bus pun mereka tidak punya," katanya.

Namun tidak jarang pengusaha yang bangkrut itu lupa untuk tidak menurunkan papan namanya dari kios penjualan tiket, sehingga dimanfaatkan oknum untuk penipuan. Menurut dia, kasus demikian pernah terjadi pada 2004 lalu di mana sedikitnya 50 calon penumpang mudik tertipu membeli tiket palsu dari sejumlah PO yang sebenarnya sudah bangkrut dan tidak memiliki armada bus.

"Puluhan korban penipuan itu mendatangi petugas terminal dan meminta ganti rugi. Terpaksa kita mengganti bus mereka dengan bus Mayasari," katanya.

Pelaku yang merupakan calo tiket PO Bintang Timur trayek Sumatra Selatan menjual tiket palsu kepada korbannya dengan harga ratusan ribu rupiah per penumpang. "Pelakunya langsung kabur, sementara korbannya masih menunggu bus hingga malam hari," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengaku telah menertibkan sejumlah papan nama PO bus yang diketahui telah bangkrut atau dipasang secara ilegal. "Hari ini sedikitnya empat papan PO sudah kita turunkan. Seluruhnya bangkrut. Ke depan kita akan awasi lagi PO di luar lingkungan terminal," katanya.

Pihaknya mengimbau kepada calon pemudik untuk mengonsultasikan terlebih dahulu pembelian tiket perjalanannya kepada petugas terminal. "Kita sudah pegang sampel tiket bus dari 26 PO yang ada di Terminal Induk Kota Bekasi untuk kita cocokan. Bahkan nomor telepon pengusahanya pun kita ada," katanya.

Terpopuler