Muslim Myanmar Terpaksa Meninggalkan Masjid Saat Ramadhan

Rep: C64/ Red: Citra Listya Rini

Jumat 11 Jul 2014 06:06 WIB

Muslim Myanmar Foto: AP Muslim Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, Menghabiskan waktu di masjid merupakan rutinitas umat Muslim selama Ramadhan. Berbagai kegiatan keagaamaan dilakukan. Namun, kondisi seperti ini tidak terjadi pada Muslim Myanmar yang kini meninggalkan masjid saat Ramadhan. 

Seperti dilansir, Onislam, Rabu (9/7), Muslim Myanmar tidak ke masjid sejauh Ramadhan ini bukan karena tidak ingin, melainkan takut serangkaian serangan yang mereka hadapi. Sejak awal bulan suci terjadi serangan terhadap minoritas Muslim dari mayoritas Budha di Myanmar. 

“Saya tidak tahu seperti apa situasi keamanan di masjid sekarang ini. Saya belum ke masjid lagi sejak 2 Juli yang lalu,” kata seorang pria Muslim yang tidak ingin disebutkan namanya. 

Serangan ini terus terjadi sejak pekan lalu terjadi kekerasan di Mandalay. Sekitar 300 umat Budha termasuk 30 biksu menyerang sebuah warung teh milik seorang Muslim. Mereka menduga bahwa seorang wanita Budha telah diperkosa oleh seorang laki-laki Muslim. 

Sejak saat itu serangan teruis terjadi kepada umat Muslim, meskipun saat ini tengah dalam nuansa Ramadhan. Umat Buddha melemparkan batu-batu kepada umat Muslim.

Bahkan, beberapa dari mereka telah merampok toko-toko, rumah warga Muslim dan saat ini diketahui pula mereka telah merusak masjid dan tiga mobil milik warga Muslim. Tidak segan untuk melukai warga Muslim dengan senjata tajam.

Hingga kini sudah tercatat serangan Mandalay menyebabkan dua orang tewas dan 20 orang luka-luka, jumlah tersebut disebut oleh pihak kepolisian. 

Terpopuler