Berpuasa itu Sehatkan Jiwa

Rep: c91/ Red: Agung Sasongko

Kamis 10 Jul 2014 16:16 WIB

Ramadhan di Lapas Foto: Antara Ramadhan di Lapas

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Berpuasa menyehatkan jiwa. Hal ini dibenarkan Arief Witjaksono, Psikolog Universitas Indonesia (UI).

Menurutnya, agama memang selalu mengajarkan pemeluknya untuk mengekang hawa nafsu. Bila itu dijalankan, maka dengan sendirinya mampu mengontrol berbagai penyakit hati.

"Melalui puasa atau menyucikan jiwa, maka stres atau niat-niat melanggar norma yang ada dalam diri, dapat terpending dan teratasi,” jelasnya. 

Namun, kata dia, ibadah seperti puasa harus dilakukan secara ikhlas. Bukan karena dorongan atau ketergantungan terhadap tokoh agama. Pasalnya, ada sumber motivasi yang lebih kuat, yakni Alquran.

Arief mengatakan memahami ajaran agama melalui sumbernya secara langsung akan membuat ibadah dilakukan secara ikhlas. Dalam Ramadhan, ada motivasi kuat yang mendorong setiap Muslim berbuat baik. Apalagi ada jaminan setiap ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya.

“Ada sistem bonus dalam puasa, misalnya Allah telah janjikan, bahwa setiap kebaikan di bulan puasa, akan dilipatgandakan pahalanya. Sistem bonus itu, yang memotivasi orang berbuat lebih baik,” katanya.

Terpopuler