REPUBLIKA.CO.ID, Kolang-kaling yang sudah tidak segar biasanya juga berasa kecut atau asam akibat mengalami proses fermentasi yang terlalu lama saat perendaman.
"Hati-hati pula apabila menemukan kolang-kaling yang berwarna kebiruan. Lebih baik, jangan dibeli karena itu bisa disebabkan adanya mikroba atau reaksi kolang-kaling dengan wadah aluminium yang digunakan untuk merendam,'' ujar Ibnu.
Nah, setelah mendapatkan kolang-kaling segar, kini tiba saat untuk membersihkanya sebelum diolah. Untuk menghilangkan lendir dan bau tak sedap pada kolang-kaling, cucilah berulang-ulang dengan air bersih atau direndam menggunakan air beras selama beberapa jam.
Menurut Ibnu, air beras dapat membantu menghilangkan lendir dan menghilangkan aroma asam pada kolang-kaling. "Agar aroma kolang-kaling wangi dapat ditambahkan daun pandan dan jeruk purut saat perebusan.''
Di pasaran, terdapat kolang-kaling yang masih mentah, ada pula yang telah diolah alias siap santap. Nah, produk olahan dari kolang-kaling juga patut diwaspadai.
Sekadar contoh, manisan kolang-kaling yang tampil dengan warna-warna mencolok yang biasanya menggunakan pewarna buatan dan zat pengawet. Kolang-kaling berwarna mencolok, seperti hijau atau merah juga kerap dijumpai di lapak penjual es campur.
Sebaiknya, hindari kolang-kaling semacam itu. Sebab, sangat sulit untuk memastikan bahwa si pedagang menggunakan pewarna makanan yang aman untuk kesehatan.
''Lebih baik, pilih kolang-kaling yang tidak memakai zat pewarna, pilih yang warnanya natural saja karena makanan apa pun yang memakai pewarna kurang baik untuk kesehatan,'' Ibnu mengingatkan.
Nah, selamat berkreasi dengan kolang-kaling.