Kerling Kolang-Kaling (3-habis)

Rep: Mgrol22/ Red: Chairul Akhmad

Rabu 09 Jul 2014 21:22 WIB

Kolang-kaling. Foto: Antara/Irwansyah Putra Kolang-kaling.

REPUBLIKA.CO.ID, Kolang-kaling yang sudah tidak segar biasanya juga berasa kecut atau asam akibat mengalami proses fermentasi yang terlalu lama saat perendaman.

"Hati-hati pula apabila menemukan kolang-kaling yang berwarna kebiruan. Lebih baik, jangan dibeli karena itu bisa disebabkan adanya mikroba atau reaksi kolang-kaling dengan wadah aluminium yang digunakan untuk merendam,'' ujar Ibnu.

Nah, setelah mendapatkan kolang-kaling segar, kini tiba saat untuk membersihkanya sebelum diolah. Untuk menghilangkan lendir dan bau tak sedap pada kolang-kaling, cucilah berulang-ulang dengan air bersih atau direndam menggunakan air beras selama beberapa jam.

Menurut Ibnu, air beras dapat membantu menghilangkan lendir dan menghilangkan aroma asam pada kolang-kaling. "Agar aroma kolang-kaling wangi dapat ditambahkan daun pandan dan jeruk purut saat perebusan.''

Di pasaran, terdapat kolang-kaling yang masih mentah, ada pula yang telah diolah alias siap santap. Nah, produk olahan dari kolang-kaling juga patut diwaspadai.

Sekadar contoh, manisan kolang-kaling yang tampil dengan warna-warna mencolok yang biasanya menggunakan pewarna buatan dan zat pengawet. Kolang-kaling berwarna mencolok, seperti hijau atau merah juga kerap dijumpai di lapak penjual es campur.

Sebaiknya, hindari kolang-kaling semacam itu. Sebab, sangat sulit untuk memastikan bahwa si pedagang menggunakan pewarna makanan yang aman untuk kesehatan.

''Lebih baik, pilih kolang-kaling yang tidak memakai zat pewarna, pilih yang warnanya natural saja karena makanan apa pun yang memakai pewarna kurang baik untuk kesehatan,'' Ibnu mengingatkan.

Nah, selamat berkreasi dengan kolang-kaling.

Terpopuler