Festival Jajan Ramadhan di Sydney

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Chairul Akhmad

Rabu 09 Jul 2014 16:42 WIB

Suasana festival Ramadhan di Sydney, Australia.  Foto: Abc.net.au Suasana festival Ramadhan di Sydney, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, Ramadhan membawa kegembiraan tersendiri di Lakemba, sebuah daerah pedesaan di barat daya Sydney, Australia.

Saat malam tiba, Lakemba berubah menjadi pusat festival makanan yang mampu menarik ribuan orang ke jalan untuk merayakan Ramadhan.

Festival makanan ini telah berjalan sejak 10 tahun lalu tanpa regulasi keamanan produk jajanan yang ketat. Tapi, tahun ini Dewan Kota Canterbury memutuskan agar penjual daging panggang (barbeque) dan makanan lainnya mengajukan izin terlebih dulu supaya keamanan makanan lebih terjamin.

"Kami telah memberi memberi lisensi pada 23 stan tahun ini. Kami telah bertemu dengan para penjual di Haldon Street. Kami ingin semua makanan yang dijual diawasi, sehingga aman," ujar Wali Kota Canterbury Brian Robson, seperti dilansir ABC News, Sabtu pekan lalu.

Banyaknya penjual di Lakemba dalam beberapa tahun terakhir menumbuhkan kesadaran akan keamanan makanan.

Robson mengatakan, tahun lalu stan sangat banyak hingga luber ke jalan. Ada juga insiden ketika seorang anak hampir terbakar alat pemanggang. Robson memperkirakan, festival kuliner tahun ini akan didatangi ribuan orang.

"Lakemba merupakan jantung umat Islam di Sydney. Ini benar-benar sebuh perayaan multibudaya. Kami mendorong warga untuk datang dan menikmati fasilitas yang kami tawarkan," kata dia.

Salah satu jualan yang paling digemari, yakni kios burger daging unta milik Yasser Elyatim. Dalam sepekan sejak Ramadhan dimulai, dia telah menghabiskan lebih dari 300 kilogram daging unta.

"Makan daging unta saat malam hari sudah menjadi tradisi," ujar Elyatim.  Dia mengatakan, seluruh pendapatan hasil menjual burger unta akan diberikan bagi warga Suriah yang membutuhkan.

Sebagian besar stan tetap buka hingga dini hari. Salah satunya adalah stan milik Musher Saleh. Dia menjual jus wortel, kopi, teh, dan burger ayam. Saleh mulai berjualan mulai pukul 20.00 hingga 04.00 pagi.

Menurut dia, atmosfer yang tercipta membuatnya bersemangat dan gembira. Orang-orang sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi hari berikutnya untuk puasa. Mereka makan sangat banyak.

"Kami datang untuk membeli hampir semuanya. Kami mencoba burger unta dan kebab ayam. Suasananya indah. Saya sangat senang dan antusias," kata seorang pengunjung.

Seorang perempuan muda mengatakan, Ramadhan membuat kita semakin dekat dengan Tuhan dan keluarga, dan hal itu patut dirayakan. Nabil Omar telah membuat halawat el jeban di Lakemba selama lebih dari 30 tahun.

Ramadhan adalah saat yang ia tunggu-tunggu untuk menangguk untung. Dia memperkirakan, akan menjual sekitar 300 kilogram makanan kecil khas Lebanon tersebut tahun ini.

Terpopuler