Bahaya, Berolahraga Tanpa Sahur

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko

Rabu 09 Jul 2014 10:13 WIB

Olahraga renang Foto: Antara Olahraga renang

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bagi Anda yang gemar berolahraga hendaknya memperhatikan pola makan dan tetap melaksanakan sahur selama bulan suci Ramadhan. Sebab, kekurangan makanan dan minuman membawa risiko bagi kesehatan, khususnya atlet yang sedang berpuasa.

Bahaya utama dari semua ini adalah hipoglikemia. Tetap berolah raga tanpa sahur disaat berpuasa akan membakar gula dan asam lemak yang beredar dalam darah. Tubuh akhirnya menarik cadangan glikogen, lemak, dan protein.

Saat berpuasa dengan waktu yang lebih lama selama Ramadhan, defisit energi menempatkan tubuh dalam situasi yang sangat menderiata. Berolahraga tanpa makan dan minum, khususnya selama musim panas, dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot atau hipoglikemia.

Risiko ini akan berkali lipat lebih parah jika Anda menderita diabetes. Tanda-tanda pertama hipoglikemia adalah pusing, gangguan keseimbangan, mual, muntah, sakit kepala, dan gangguan konsentrasi.

Hipoglikemia bisa menyebabkan koma bahkan kematian. Mencegah penyakit ini hanya dapat dilakukan dengan mengonsumsi karbohidrat, setidaknya tiga jam sebelum latihan fisik. Ini tentunya bertentangan dengan Ramadhan.

Oleh karenanya, tidak disarankan untuk menjalani olah raga berat selama berpuasa. Tubuh Anda harus tetap terhidrasi selama menahan lapar dan haus disiang hari. Lalu, bagaimana supaya tubuh tidak dehidrasi?

Dilansir dari Moroccan Times, Rabu (9/7), Anda setidaknya harus minum 1-1,5 liter air mineral mulai dari berbuka puasa hingga sahur tiba. Kedua, mandilah dengan air dingin dipagi hari, bukan air panas. Ketiga, jangan mengekspos sinar matahari langsung terlalu sering. Keempat, minumlah banyak air setelah berbuka puasa. Kelima, batasi makanan dan minuman mengandung kopi dan teh.

Terpopuler