Kemenhub Siapkan Operasi Pengawasan Pelayaran

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Hazliansyah

Rabu 09 Jul 2014 05:22 WIB

Sejumlah pemudik antre menaiki KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam, Sabtu 2(7/8). Foto: Antara Foto Sejumlah pemudik antre menaiki KM Kelud di Pelabuhan Beton Sekupang, Batam, Sabtu 2(7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan keamanan dan ketertiban pada masa mudik Lebaran 2014.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub telah mencanangkan operasi pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran pada beberapa daerah yang diprediksi akan terjadi lonjakan penumpang.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bobby Mamahit mengatakan, seluruh Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) dan unsur patrolinya telah siap untuk melaksanakan operasi pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran arus mudik atau balik lebaran pada 2014.

Sebanyak 26 unit kapal patroli, yang terdiri dari tujuh kapal patroli kelas I, lima kapal patroli kelas II, delapan kelas III dan enam kelas IV telah siap mengamankan perairan Indonesia pada masa angkutan lebaran nanti.

''Kapal-kapal patroli tersebut akan beroperasi pada H-7 sampai dengan H+7 Lebaran atau pada 20 Juli sampai dengan 4 Agustus 2014 dengan daerah operasi, yaitu Kepulauan Riau dan sekitarnya, Selat Sunda dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya, Banjarmasin, Sampit, Balikpapan dan Nunukan, Kepulauan Maluku, Banda dan sekitarnya,'' kata dia, Selasa (8/7).

Selain itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Telex kepada para Kepala Kesyahbandaran Kelas Utama, Kepala KSOP dan UPP, serta Kepala Pangkalan PLP di seluruh wilayah kerja Ditjen Perhubungan Laut, memerintahkan kepada Kapal Patroli dan Petugas KPLP untuk melakukan Patroli Pengawasan Keamanan Keselamatan Maritim dalam rangka pengawasan angkutan lebaran 2014.

Isi dari perintah tersebut antara lain, agar kapal patroli KPLP disiagakan di lokasi alur masuk yang dangkal, sempit dan rawan terhadap keselamatan pelayaran.

Lalu, agar Komandan kapal patroli KPLP melakukan komunikasi dengan pandu/kapal yang akan keluar masuk pelabuhan agar dapat mengetahui posisi dan waktu kapal di wilayah yang rawan agar dapat diantisipasi dini setiap kejadian yang memerlukan bantuan.

Terpopuler