Muslim Ethiopia Pilih Beli Iftar di PKL

Rep: c67/ Red: Agung Sasongko

Selasa 08 Jul 2014 13:48 WIB

Restoran Foto: Republika/Wihdan Hidayat Restoran

REPUBLIKA.CO.ID,  ADDIS ABABA -- Bulan ramadhan mendatangkan berkah kepada para pedagang kue dan aneka macam makanan untuk hidangan berbuka puasa. Namun, tidak dengan pengusaha restoran.

Pada Ramadhan, restoran di Ethiopia mengalami penurunan omset. Pasalnya, masyarakat Ethiopia lebih memilih membeli makanan berbuka puasa yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan.

 

Bella, pemilik restoran Khartoum di lingkungan Addis Ababa mengaku restorannya menyediakan makanan Timur-Tengah. Pelanggannya, kata Bella, dari orang-orang Sudan dan Arab.  “Jumlah pelanggan telah menurun tajam. Ini Karena, mereka kembali ke negara masing-masing,” ujar Bella AA, seperti dilansir TurkishPress.com, Selasa (8/7).

Hamidah, kasir di restoran Nehla mengatakan, usahanya pada bulan ramadhan hanya buka pada saat masuk waktu berbuka puasa. Menurutnya, omsetnya hanya mengharapkan pada saat berbuka puasa. Sehingga, pendapatannya pada bulan Ramadhan sedikit menurun.

Seperti halnya yang terjadi di Ethiopia, para penjual makan di pinggir jalan saat menjelang berbuk puasa mendapatkan untung yang signifikan. Assefa (18), penjual makanan ringan mengatakan, setiap hari bisa menjual 70-80 makanan ringan. Menurutnya, makanannya tidak hanya dijual kepada umat Islam saja namun, juga untuk orang-orang Kristen.

 

“Bisnis selalu baik di bulan ramadhan,” ujar Assefa.

 

Hal senada juga dikatakan oleh penjual sikat gigi, Alemayehu Demissie. Menurutnya, bulan ramadhan bisnisnya menjadi lebih lancar. “Ramadhan berarti bisnis yang baik karena banyak umat Islam membeli sikat gigi saya,” kata Alemayehu.

 

Untuk itu, Alemayehu telah menghiasi dagangan sikat giginya dari berbagai tanaman. Itu dimaksudkan untuk menarik para pembeli.

 

Terpopuler