Duh, Banyak Makanan Terbuang di Arab Saudi

Rep: c91/ Red: Bilal Ramadhan

Selasa 08 Jul 2014 12:32 WIB

Maidah ar-Rahman atau buka puasa bersama. Foto: Reuters Maidah ar-Rahman atau buka puasa bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, MEKAH-- Dewan Kota Mekah, Arab Saudi, harus mengatasi masalah makanan terbuang yang semakin meningkat selama Ramadan. Pejabat Dewan, Osama al-Zaytuni mengatakan, pekerja mengumpulkan 5.000 ton sampah dalam tiga hari pertama Ramadan.

"Hal itu belum termasuk sisa-sisa 28 ribu domba," katanya, seperti dilansir dari BBC.

Dewan kota paling suci Islam itu sebenarnya sudah, menyediakan 45 alat pengolah sampah di dekat Masjid Utama, dan juga telah menugaskan 8.000 petugas kebersihan tambahan selama masa liburan untuk mengatasi masalah ini.

Penelitian yang dilakukan Universitas Raja Saud menempatkan Arab Saudi sebagai negara pembuang makanan nomor empat di dunia. Sebanyak 30% dari empat juta makanan yang dipersiapkan selama Ramadan dibuang karena tak dimakan yang berarti membuang dana sebesar 1,2 juta riyal Saudi atau Rp 3,8 miliar.

Beberapa pengamat menilai, kebiasaab warga membeli makan terlalu banyak setiap bulan puasa, adalah penyebabnya. Kemudian mereka juga sering memasak makanan baru setiap hari bukannya memanaskan makanan sisa, dan menyumbang terlalu banyak kepada kelompok miskin padahal badan kemanusiaan tidak mampu menyalurkannya.

Pemerintah menghimbau masyarakat untuk memasak lebih sedikit makanan. Selain itu, diharapkan menanam modal pada pabrik pupuk organik agar dapat memproses makanan sisa.