REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Swadaya Masyarakat Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendirikan dapur umum bagi masyarakat yang membutuhkan hidangan untuk sahur dan berbuka puasa.
Dari keterangan tertulis, Selasa (7/7), Ketua Tim Disaster Emergency and Relief Management ACT Andhika P Swasono mengatakan dapur umum yang bertemakan "Menangkan Ramadhan" itu berlokasi di depan kantor cabang ACT, wilayah kompleks perkantoran Ciputat Indah Permai, Tangerang Selatan.
'Menangkan Ramadhan' akan melayani masyarakat pengungsian di sejumlah lokasi bencana salah satunya pengungsian korban kebakaran di Jakarta dan banjir di daerah Tangerang," katanya.
Andhika menuturkan setiap Senin pihaknya menyambangi sejumlah permukiman miskin dan akan melayani sejumlah korban pengungsian di lokasi bencana, salah satunya yang terjadi saat ini, yaitu korban kebakaran permukiman di wilayah Dukuh, Kamal Muara, dan Muara Baru Jakarta Utara.
Selain itu, lanjut dia, dapur umum yang dibuka pada tahun-tahun sebelumnya itu juga hadir di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, untuk memenuhi kebutuhan pangan warga pengungsi di sana yang sudah berbulan-bulan menyinggahi tenda pengungsian.
"Dapur Menangkan Ramadhan juga berdiri di lokasi pengungsian erupsi Gunung Sinabung, karena kami meyakini pengungsi disana pasti sangat membutuhkan hidangan seperti ini," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin berbagi, baik berupa bahan mentah atau nasi kotak, bisa secara langsung datang ke kantor ACT di Kompleks Perkantoran Ciputat Indah Permai Tangerang Selatan.
Andhika mengatakan dapur umum tersebut masih setia menampung sumbangsih masyarakat dermawan yang ingin berbagi untuk mereka yang membutuhkan, sedikitnya menyalurkan 250 paket nasi dan lauk bergizi untuk masyarakat yang membutuhkan.
Dia berharap dengan semangat berbagi, bukan hanya masyarakat setempat, tetapi juga seluruh warga Indonesia bisa berkontribusi dalam menyediakan makanan untuk sahur dan berbuka bagi yang tidak mampu.
Sejumlah warga yang terkena musibah juga merasakan bantuan makanan dengan adanya dapur umum tersebut, di antaraya Tati (38), seorang ibu rumah tangga dan Syamsi (26) dan Santi (35) yang merupakan korban kebakaran Gandaria.
"Alhamdulillah kami sahur dan buka puasa gratis," kata Syamsi.
Selain itu, ketiganya berharap juga ada bantuan untuk membangun kembali rumah mereka yang terbakar habis di antara 503 rumah semipermanen yang juga hangus.