Surplus Daging Tidak Jamin Harga Stabil

Rep: c74/ Red: Agung Sasongko

Senin 07 Jul 2014 16:42 WIB

Daging Sapi Foto: Antara Daging Sapi

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Surplus daging sapi tidak menjamin kestabilan harga. Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Cibinong, Adung menyatakan walaupun kesediaan daging sapi tahun ini melimpah namun kenaikan harga pasti terjadi.

"Harganya pasti naik, dari RPH (Rumah Pemotongan Hewan) 75 ribu rupiah, tapi itu semuanya, daging, kulit, tulang dan gajih dihitung segitu, kita tidak menjual tulang, buat nutup harga tulang kita naikin harga daging," Ujar Adung saat ditemui di Pasar Cibinong (7/7).

Adung menyatakan harga yang diberikan RPH pasti naik saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Harga dari RPH yang biasanya Rp 75 ribu akan naik menjadi Rp 85 ribu. Kesediaan pasokan daging tidak mempengaruhi harga di pasaran. Udang memastikan bila harga daging akan melonjak hingga Rp 112 ribu per kilo menjelang Idul Fitri.

Adung menyatakan harga dari RPH yang naik juga menyebabkan harga daging naik. Ketersediaan yang melimpah tidak mempengaruhi lonjakan harga menjelang Idul Fitri. "Barangnya tidak susah (dicari) tapi harga tetap naik," Ujar Udang.

Wakil Bupati Bogor Nurhayati menyatakan pasokan daging sapi Kabupaten Bogor surplus. Ia menyatakan ketersediaan daging sapi 25. 631 ekor sedangkan kebutuhan pasokan daging sapi 15.678 ekor. Nurhayati yakin Kabupaten Bogor surplus 9. 953 ekor. Ia akan mengirimkan pasokan daging sapi ke wilayah Bekasi, Kota Bogor dan Depok.

"Jika sampai Rp 100 ribu kita adakan operasi pasar," Kata Nurhayati saat melihat ketersediaan daging sapi di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) RPH Cibinong (7/7). Nurhayati hanya bisa menjamin ketersediaan daging sapi tanpa mampu mengendalikan kestabilan harga.

"Pokoknya lebaran bisa makan daging," Ujarnya.

Kepala UPT RPH Ade Kusmiawati menyatakan RPH tidak mampu mengintervensi kenaikan harga. "Semuanya tergantung supply dan demand, tergantung pasar," Katanya.

Terpopuler