Berbagi Kebahagiaan Lewat Musik (1)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri

Senin 07 Jul 2014 14:41 WIB

Partunjukkan musik jazz di pelataran Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, untuk menyambut Ramadhan Foto: REPUBLIKA.CO.ID/AMANDA CESIRA Partunjukkan musik jazz di pelataran Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, untuk menyambut Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,

RICMA menghimpun buku sebagai tiket tanda masuk Ramadhan Jazz Festival.

JAKARTA -- Anak-anak muda Muslim menjadikan Ramadhan sebagai ajang kegembiraan dan amal. Mereka merangkumnya dalam sejumlah kegiatan. Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) kali ini kembali menyuguhkan Ramadhan Jazz Festival (RJF).

Perhelatan tersebut merupakan yang keempat kalinya dan akan berlangsung 11-12 Juli 2014. Sejumlah musisi dihadirkan di plaza masjid.’’Kami kembali berbagi kebahagiaan dalam pertunjukan musik,’’ kata Ketua Pelaksana RJF Muhamad Alfarabi Ramdhan, Ahad (6/7).

Dalam acara tersebut, RICMA juga memfasilitasi pengunjung beramal dalam bentuk sumbangan buku dan sedekah. Alfarabi mengatakan, jazz merupakan bentuk musik yang damai dan dapat digunakan dalam berdakwah.

Ia juga menyatakan, pertunjukan musik selepas Tarawih hingga tengah malam itu bertujuan mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat perekonomian dan pengetahuan. Sebab tiket tanda masuk pengunjung berupa buku. Ini akan disumbangkan ke yatim piatu dan anak jalanan.

Pengunjung pun bisa mendatangani stan lembaga amil zakat, Dompet Dhuafa untuk menyumbangkan barang kebutuhan sekolah atau dana untuk anak dhuafa. Di sisi lain, panitia bekerja sama dengan Yayasan Sabba dan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar donor darah.

‘’Bagi kami, ini sangat penting karena berdasarkan data PMI persediaan darah saat Ramadhan menipis,’’ kata Alfarabi. Dengan demikian, PMI butuh sumbangan darah dari masyarakat. Namun, tanda masuk ini tak berlaku kaku.

Ia menjelaskan, jika pengunjung tak membawa buku dan tak donor darah, tetap bisa masuk. Harapannya, mereka mendapatkan manfaat dari dakwah melalui RJF. Ia menargetkan pengunjung bisa mencapai enam ribuan orang.

Sasaran utamanya adalah anak-anak muda. Dengan banyaknya mereka yang datang, kata Alfarabi, mereka dapat ikut memakmurkan masjid. Jadi, tak ada pengotakan antara remaja masjid dan anak-anak gaul.’’Kita semua Muslim dan masjidlah yang mempersatukan kami.’’

Terpopuler