REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menyebutkan perbaikan jalan lintas Timur Sumatera terutama yang menghubungkan Kota Pekanbaru dan Kota Dumai sepanjang 200 kilometer terus dilakukan dengan target selesai sebelum perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah.
"Kalau untuk jalan Pekanbaru-Dumai atau sebaliknya tidak bisa dihindari karena masih ada perbaikan jalan demi peningkatan ruas jalan agar lebih bagus lagi ke depannya," ujar Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Ahad.
Menurutnya, perbaikan ruas jalan Pekanbaru-Dumai yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui pelaksana jalan nasional wilayah I-Riau sejak tahun lalu dengan anggaran dana bersumber dari APBN.
Akibatnya tidak jarang para pengendara kendaraan bermotor harus rela menempuh jalur ini sekitar tujuh jam dari waktu normal hanya lima jam perjalanan karena para perkerja melakukan buka tutup ruasa jalan sebagai dampak dari perbaikan.
Tidak jarang pula para pengemudi mengambil jalur alternatif melalui jalur Dumai-Pakning-Siak (Perawang) yang mengakibatkan jarak tempuh yang semakin jauh, sehingg para pengusaha angkutan menaikan tarif penumpang sekitar 30 persen.
"Akibat proses ini, ada yang tergangu. Kita sarankan pada dinas terkait dan Polda untuk mengatur arus lalu lintas lebih baik lagi, agar pengangkut kebutuhan pokok jadi prioritas selama bulan suci Ramadhan dan jelang Lebaran," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Adizar mengatakan, untuk kelancaran angkutan barang dan kebutuhan sembilan bahan pokok serta memasuki perayaan hari raya Idul Fitri akan terjadi peningkatan arus lalu lintas pada jalan lintas Pekanbaru-Dumai.
"Tidak hanya angkutan laut dan angkutan udara, tetapi angkutan darat khususnya Pekanbaru-Dumai akan mengalami peningkatan arus lalu lintas baik barang maupun orang yang mebutuhkan keselamatan, kenyamanan dan ketertiban bertranportasi," katanya.
Seperti diketahui, perbaikan jalan Pekanbaru-Dumai pada tahun lalu baru 35 kilometer dari total panjang jalan yang ada telah diperbaiki dengan anggaran dana sekitar Rp125 Miliar.
Jenis kendaraan berat tertama pengangkut minyak sawit mentah, batubara dan kayu diperkirakan menjadi penyebab utama kerusakan ruas jalan Pekanbaru?Dumai. Sekitar 70 persen kendaraan berat itu masuk dari Sumatera Utara ke Pekanbaru melalui Dumai.
Begitu pula kendaraan berat yang berasal dari Jambi dan Sumatera Barat juga masuk ke pelabuhan Kota Dumai melalui Kota Pekanbaru dan melewati Duri, Kabupaten Bengkalis.