REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Hotma Simanjuntak mengatakan jalur mudik untuk Lebaran 1435 H sudah siap, baik untuk jalur darat, laut, maupun udara, termasuk kereta api jalan.
Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan Kementrian Pekerjaan Umum telah melakukan perbaikan jalan di sepanjang jalur mudik. Hotma mengatakan, persiapan menghadapi arus mudik dan arus balik telah dimulai sejak bulan Februari 2014. Persiapan tersebut meliputi koordinasi dan persiapan infrastruktur.
“Jalan yang bulan lalu masih rusak, sekarang secara fungsional sudah baik, sudah bisa dilewati.” kata Hotma saat berkunjung ke Republika, Jumat (4/7).
Kemenhub juga menargetkan untuk dapat mengurai kemacetan di berbagai ruas jalan. Tahun lalu, titik kemacetan terjadi di jalan Cikampek-Cirebon. Oleh karena itu, tahun ini Kemenhub menargetkan untuk dapat mengurai kemacetan di jalur ini.
Menurut Hotma, tahun lalu kemacetan di jalur Cikampek-Cirebon terjadi karena banyaknya pasar tumpah. Oleh karena itu, saat ini Kemenhub berkoordinasi dengan camat setempat sedang melakukan negosiasi dengan pemilik lapak guna membersihkan pasar tumpah.
“Sempat terpikir untuk memberikan kompensasi kepada tukang becang atau pedagang agar tidak mengganggu jalan. Apa diborong atau gimana selama 14 hari.” ujar Hotma.
Kemenhub memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 hingga H+5. Walaupun begitu, Kemenhub akan terus melakukan pemantauan dari H-7 hingga H+7 Lebaran. Hotma mengatakan, kecelakaan paling tinggi terjadi pada moda transportasi sepeda motor.
Menurut dia, kecelakaan paling banyak terjadi justru di jalur yang mulai lancar, karena pengemudi biasanya menambah laju kecepatan kendaraan. “Ada paradoks begini, kalau jalan lancar, kecelakaan tinggi. Tapi kalau jalan macet, kecelakaan rendah.” kata Hotma.
Tahun lalu, menurut Hotma, kecelakaan paling banyak terjadi di Indramayu. Di jalur ini jalanan mulai lengang. Didukung dengan tingkat rasa lelah yang meningkat, pengemudi kendaraan lalai dan terjadi kecelakaan. Kecelakaan juga lebih banyak terjadi di malam hari karena jalanan jauh lebih sepi.
Per tanggal 1 Juli 2014, penjualan tiket kereta api telah mencapai 100 persen, kapal laut 35 persen, sedangkan pesawat udara 90 persen. Kemenhub juga menjamin tidak ada kenaikan tarif untuk kelas ekonomi.