Menu Aman Saat Sahur dan Berbuka (1)

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Chairul Akhmad

Jumat 04 Jul 2014 07:36 WIB

Pengurus masjid mempersiapkan beberapa mangkuk bubur India untuk hidangan berbuka puasa, di Masjid Jami Pekojan Semarang. Foto: Antara/R Rekotomo Pengurus masjid mempersiapkan beberapa mangkuk bubur India untuk hidangan berbuka puasa, di Masjid Jami Pekojan Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, Mengonsumsi makanan berserat sangat berguna untuk mencegah konstipasi atau sulit buang air besar.

Saat bulan Ramadhan, tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dari kebiasaan makan di waktu siang menjadi malam.

Maka tak mengherankan bila tubuh akan merasa lemas dalam empat hari pertama puasa. Namun, pada hari-hari berikutnya, tubuh mulai terbiasa.  

Untuk menghindari rasa mengantuk dan lemas saat puasa, setiap Muslim perlu memperhatikan makanan yang dimakan ketika berbuka dan sahur.

Menentukan menu berbuka dan sahur sangat penting karena setiap yang masuk ke dalam tubuh akan memengaruhi kinerja tubuh.  

Namun, banyak masyarakat yang kurang memperhatikan makanan saat buka dan sahur. Mustovia (42) misalnya, tak terlalu memperhatikan menu makanan berbuka atau pun sahur.

Sebagai pemilik warung makan Lamongan, ia mengaku, saat Maghrib justru banyak pembeli sehingga dirinya harus melayani dahulu dan sering kali lupa membatalkan puasa. Ia mengaku, apa saja yang bisa dan sempat dimakan saat Maghrib, maka akan dimakannya. "Kadang ya lontong, atau malah air putih saja," katanya

Mustovia menjelaskan, dirinya akan mulai makan pada pukul 21.00 saat warungnya telah sepi. Begitu pun saat sahur, sering kali ia malas makan karena sudah merasa kenyang. Anak dan suaminya telah memperingatkan ibu dua anak ini agar tetap makan.

Namun, tak ada makanan menarik di matanya. Kendati demikian, Mustovia mengaku tetap kuat berpuasa.

Terpopuler