Puasa Salman al-Farisi (1)

Rep: Hilyatun Nishlah / Red: Chairul Akhmad

Jumat 04 Jul 2014 07:24 WIB

Salman al-Farisi mengembara jauh untuk sampai ke Madinah. Foto: Caseantiques.com Salman al-Farisi mengembara jauh untuk sampai ke Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, Pemuda Persia itu mengembara jauh untuk sampai ke Madinah. Dia telah melalui rute dari Isfahan, Suriah, Mosul (Irak), Nashibin (Aljazair), hingga sampai di Madinah.

Salman al-Farisi, seorang budak Persia, begitu rindu akan risalah kenabian. Dia memburu para pendeta Nasrani untuk belajar mengenai Tuhan.

Pemuda yang dibesarkan dari keluarga penyembah api itu pun diwasiatkan tentang akan lahirnya seorang rasul dari bumi tempat tumbuhnya pohon kurma. Pada diri nabi itu, terdapat tanda-tanda kenabian. Dia tidak mau menerima sedekah, tetapi mau menerima hadiah. Di antara kedua bahunya, terdapat tanda cincin kenabian.

Syahdan, Salman pun menemukan Rasulullah SAW. Dia pun memeluk nabi setelah berhasil membuktikan kebenaran tanda-tanda kenabian tersebut. Lambat laun, Salman pun mendapatkan tempat terhormat di sisi Rasulullah.

Nabi sendiri meminta sahabat-sahabat untuk mengumpulkan tunas kurma dan mengambil emas dari ghanimah untuk membebaskannya dari perbudakan.

Kealiman Salman pun mumpuni. Dia tercatat sebagai salah satu sahabat tecerdas Rasulullah. Kisah Salman diriwayatkan oleh Imam Ja’far Shadiq dari ayah dan kakek-kakeknya.

Suatu hari, Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabatnya. Kebetulan ada Salman di sana. “Siapakah di antara kalian yang berpuasa sepanjang waktu?”

Kemudian Salman menjawab. “Saya, wahai Rasulullah.”

Rasulullah bertanya kembali kepada mereka para sahabat, “Siapakah di antara kalian yang melaksanakan shalat sepanjang malam?”

Salman kembali menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.”

Ketiga kalinya Rasulullah bertanya, “Siapakah di antara kalian yang mengkhatamkan Alquran ketiga kalinya?”

Salman menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.”

Kemudian, salah seorang sahabat Rasulullah menjadi marah dan berkata. “Ya, Rasulullah, Salman adalah seorang Persia yang ingin menyombongkan diri dan memperlihatkan keunggulannya atas kami, sedangkan kami adalah orang-orang Quraisy.”

Terpopuler