Sidak Takjil di Surabaya, BPOM Temukan Mi Berformalin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Agung Sasongko

Kamis 03 Jul 2014 20:48 WIB

Sidak BPOM Foto: Republika/Yasin Habibi Sidak BPOM

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Surabaya dan Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), melakukan inspeksi mendadak (sidak) takjil dan makanan yang dijual di sentra penjual makanan di sekitar Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (3/7) sore. Hasilnya, ditemukan mi kuning untuk bakso yang terbukti mengandung bahan pengawet untuk mayat (formalin).

Kepala Bidang pemeriksaan dan penyidikan BPOM di Surabaya Trikoranti Mustikawati menjelaskan penemuan bahan formalin pada mie basah itu setelah labotarium pengujian pangan dan bahan berbahaya BPOM melakukan pemeriksaan terhadap 20 sampel makanan di area tersebut. Sampel makanan itu diuji dengan kalium dan acetat.

Ternyata setelah diuji, mi yang bewarna kuning berubah jadi ungu. “Artinya mi ini positif formalin,” katanya usai sidak, Kamis sore. Sedangkan sampel makanan lainnya, seperti kikil, pentol, kolang-kaling, tahu kuning, es cao, kerang, daging ayam, dan lainnya tergolong positif.

Kendati cuma satu yang positif, BPOM memprediksi masih banyak makanan kuliner yang mengandung bahan berbahaya, seperti kandungan boraks (pengenyal makanan) dan rhodamin (pewarna buatan). Menurutnya, ancaman makanan yang mengandung bahan berbahaya memang marak di bulan Ramadhan. Ini karena banyak orang yang membuka bisnis kuliner mendadak untuk meraup keuntungan besar.

Pedagang juga kemungkinan mencampur dengan bahan berbahaya tersebut. Tujuannya, supaya makanan awet dan menarik perhatian pembeli. “Sebenarnya bukan penjual makanannya saja yang salah. Bisa jadi pihak yang memproduksi bahannya,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak terkait seperti polisi dan Dinas Kesehatan untuk memperketat peredaran bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti formalin,boraks yang dijual di toko kimia. Trikorawati memberi masukan, masyarakat bisa mengetahui kuliner yang sehat untuk disantap ketika buka dan sahur. Sebab, bahan berbahaya dapat dilihat dari ketahanan, bentuk dan warnanya.

Seperti ayam yang tahan lama sangat mungkin mengandung formalin. Sedangkan kerupuk bewarna cerah sangat mungkin bisa mengandung rhodamin.

Terpopuler