Wisatawan Manfaatkan Ramadhan Dapatkan Uang di UEA

Rep: c64/ Red: Agung Sasongko

Kamis 03 Jul 2014 19:13 WIB

Uni emirat arab Uni emirat arab

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI –-  Sepanjang Ramadhan banyak para pengemis yang dari luar Uni Emirat Arab berdatangan ke UEA. Mereka berharap mendapatkan kemurahan hati berupa sumbangan uang tunai dari para penduduk UEA yang sebagian besar berkenomian tinggi.

Iqbal Ali, 42 tahun, salah satu wisatawan pengemis yang datang dari Pakistan ke Abu Dhabi setiap Ramadhan. Tujuannya datang ke Abu Dhabi adalah mengumpulkan pundi-pundi dirham dari aksi mengemisnya sepajang Ramadhan. “Orang-orang sangat bermuarah hari saat Ramadhan. Saya yakin, saya bisa mendapatkan setidaknya 10 ribu dirham dalam 30 hari,” kata ia, seperti yang dikutip Gulf News, Rabu(2/7).

Pria yang berkerja sebagai tukang kayu di Karachi ini telah mengemis di UEA saat Ramadhan sejak empat tahun lalu, ketika Ramadhan tiba. Menurutnya, Berada di UEA saat Ramadhan memberikannya keuntungan khususnya saat ia mengemis. Bahkan, saat 2012 ia mendapatkan 12 ribu dirham dari hasilnya mengemis saat Ramadhan di Abu Dhabi.

Ia bercerita tentang pengeluaran biaya dan kesulitan ketika menjadi pengemis di Abu Dhabi saat Ramadhan, sekitar 600 dirham harus ia keluarkan untuk biasa visa, ditambah dengan 1.200 dirham untuk tiket pulang pergi Karachi-Abu Dhabi. Biaya yang ia keluarkan dan diperoleh dari hasil mengemis.

Hal sangat sulit, lanjutnya, apabila ia ditangkap oleh pihak berwenang karena mengemis sangat dilarang di UEA. “Hal itu merupakan keaadan yang sangat sulit apabila harus kembali dalam keadaan seperti itu,” ujar Pria yang harus mengurus lima orang anak, orang tua dan dua saudara kandungnya.

Tak hanya Iqbal yang menjadi pengemis di UEA saat Ramadhan datang. Sama halnya dengan yang dilakuan oleh Mohammad. Pria berusia 50 tahun ini datang ke Abu Dhabu dengan visa sebagai turis, tetapi kini ia berkeliling dan sambil memegang wadah kemudian meminta-minta kepada warga UEA.

 “Ada begitu banyak orang-orang kaya di Abu Dhabi. Mereka memiliki hati yang besar dan selalu bermurah hati untuk membangtu orang miskin seperti kami,” ujar pria asal Andisheh dekat Teheran.

Ia mengetahui lokasi-lokasi dimana orang-orang kaya tinggal maupun berpergian keluar. Ia mengaku bisa menemukan orang-orang kaya di masjid-masjid, di beberapa apartemen dan di sekitar hotel mewah. Sepanjang Ramadhan biaya hidup yang harus dikeluarkan selama di Abu Dhabi sangat minimal.

Para warga Abu Dhabi mengakui sering dihampiri oleh para pengemis, bahkan dengan menggunakan beberapa cerita, seperti dompet hilang hingga kelaparan. Pada tahun ini , pihak berwenang juga telah memperingatkan warga untuk berhati-hati dengan orang yang mengambil keuntungan yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka di bulan suci.

Bahkan, kepolisian Abu Dhabi telah meluncurkan kampanye ‘Keselamatan Anda’ untuk mencegah mengemis dan menghamburkannya secara berlebihan. Selain itu, polisi juga meminta kepada para warga agar melaporkan orang yang menjadi pengemis ke nomor 800 2626.

Terpopuler